Pengibaran bendera oleh sekelompok masyarakat Nabire, Papua, terjadi pada Rabu (15/10) dini hari, di saat kota Nabire mengalami padam listrik. Pengibaran tersebut dilakukan di empat lokasi, dimana dua diantaranya dilakukan di depan kantor Dewan dan Bupati Nabire.
Aparat keamanan sampai saat ini belum mengetahui pelaku pengibaran tersebut. Namun demikian, lima orang telah dimintai keterangan. "Mereka adalah penjaga keamanan di Kantor Bupati Nabire, Kantor DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Nabire, dan penjaga keamanan di Kantor Dinas Pariwisata Nabire," kata Kepala Kepolisian Resort Nabire, Ajun Komisaris Besar Polisi Rianto, Rabu (15/10).
Menurut Rianto, kejadian pengibaran bendera Bintang Kejora tersebut baru diketahui sekitar pukul 05.00 WIT. Saat itu, aparat gabungan Kepolisian Resort Nabire dan Tentara Nasional Indonesia tengah melakukan patroli rutin di wilayah tersebut.
Saat ini empat lembar bendera Bintang Kejora berukuran kecil telah disita aparat keamanan.
Kejadian pengibaran bendera yang dianggap subversif oleh pemerintah Indonesia ini sudah berulangkali terjadi. Terakhir, bendera tersebut berkibar pada Juli 2008 di Fak Fak, Papua Barat. Seperti saat ini, pengibaran di Fak Fak itu juga dilakukan pada dini hari.
Antara, TM. Dhani Iqbal