Tak hanya Tujuan Utama, dokumen FinCEN juga mencatat transaksi mencurigakan antara Metalor dengan perusahaan bernama PT Bhumi Satu Resources. Ada 14 transaksi mencurigakan sepanjang 5 Januari 2015 sampai 29 Januari 2015 dari Metalor ke Bhumi Satu. Total transaksi mencurigakan ini mencapai US$ 73,471 juta. Sama seperti Tujuan Utama, transfer untuk Bhumi Satu ini pun mencurigakan karena tak jelas duduk perkaranya.
Dokumen FinCEN menyebutkan alamat Bhumi Satu ada di Jalan Tanjungpura Nomor 10, Pontianak. Namun nihil. bangunan yang ada malah toko emas tua yang sudah tutup. Di depannya, pedagang kaki lima berjejer untuk berjualan. Dek pelataran ruko bernama “Toko Mas Setia Baru” tersebut terlihat jebol di banyak tempat.
Nomor telepon yang tertera di papan nama masih empat angka. Kawasan ini merupakan pusat pertokoan lama di Kota Pontianak era 1980-1990. Bahkan, Tempo tak menemukan akta perusahaan ini di Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM.
Deutsche Bank Trust Company Americas sebenarnya sudah memberitahu Bank Mandiri terkait transaksi-transaksi mencurigakan Metalor ke kedua perusahaan ini. Namun, Deutsche Bank menyebut Bank Mandiri tak menindaklanjuti temuan tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Bank Mandiri tak berkomentar banyak. “Atas isu yang ditanyakan, kami dapat menyampaikan bahwa seluruh informasi terkait nasabah merupakan rahasia bank sebagaimana yang diatur oleh undang-undang,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan ketika dikonfirmasi akhir September 2020.
ASEANTY PAHLEVI (PONTIANAK), ROSSENO AJI (JAKARTA)
Catatan: Berita ini telah diubah pada Ahad, 4 Oktober 2020 pukul 11.21 WIB dengan memasukkan keterangan pemilik toko jual beli motor bekas.