INFO NASIONAL-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tetap optimis program sejuta rumah (PSR) dapat tercapai di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Realisasi PSR per Agustus 2020 telah mencapai 264.457 unit yang 70 persennya ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami tetap mendorong program pembangunan perumahan walaupun pandemi Covid-19 masih berlangsung. Program sejuta rumah merupakan salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid saat konferensi pers Hari Perumahan Nasional (Hapernas) Tahun 2020, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta 26 Agustus 2020. Tahun ini Hari Perumahan Nasional bertajuk “Peran Perumahan Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional”.
Baca Juga:
Untuk mendukung program ini, Direktorat Jenderal Perumahan membentuk 19 Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan di sejumlah provinsi di Indonesia. Tujuannya, menggandeng para pemangku bidang perumahan di daerah dalam menyediakan hunian yang layak huni bagi masyarakat.
Keseluruhan kebutuhan Balai Perumahan Kementerian PUPR mencapai 34 Balai. Sebagai tahap awal, 19 balai yang tersebar di lima balai wilayah, empat balai di Jawa, tiga balai di Sulawesi, masing-masing dua balai di Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua serta masing-masing satu balai di Maluku dan Papua Barat. Pertimbangannya adalah jumlah sumberdaya manusia (SDM), wilayah kerja, jumlah kabupaten/ kota, luas wilayah, jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan jumlah backlog perumahan.
Menurut Khalawi, pembangunan dan pelaksanaan program perumahan merupakan salah satu sektor yang digenjot pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor perumahan di Indonesia harus bangkit, karena dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
Pemerintah pusat berperan aktif menyalurkan dana alokasi APBN, sedangkan pemerintah daerah melalui kebijakan perumahan serta didukung sektor lainnya seperti pengembang dan perbankan. “Secara tidak langsung, sektor perumahan akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga perputaran ekonomi bias terusberjalan,” katanya.
Seiring dengan realisasi Program Sejuta Rumah, tema yang diusung pada peringatan ke 70 Harpenas kali ini adalah Rumah#1 (RumahPertama). Melalui Rumah#1, pemerintah mengajak masyarakat untuk memiliki rumah pertama yang layak huni, sesuai dengan impian setiap individu untuk mewujudkan keluarga sejahtera.
Generasi milenial dapat menjadi pemilik rumah pertama sekaligus berinvestasi untuk masa depan yang lebih baik. Generasi ini menjadi tulang punggung keluarga agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19. “Industri kreatif berbasis teknologi mampu menyokong perekonomian bangsa,” ujar Direktur Lembaga Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (LPPDPP) Arief Sabarudin.
Peringatan Hapernas 2020 ini sekaligus menjadi ajang publikasi program dan kebijakan bidang Perumahan, serta edukasi tentang akses kepemilikan rumah layak huni. Ada lima kegiatan Harpenas 2020. Pertama, Lomba foto, video dan artikel “Rumah #1” yang dimulai pada 19 Juli hingga pengumuman pemenang 25 Agustus 2020.
Kedua, Webinar “Rumah #1” berkerjasama dengan PT Bank Tabungan Negara (Bank BTN) dan PT Sarana Multi Finance (SMF) yang berlangsung dalam tiga seri dengan tema beragam. Seri pertama “Inspirasi Rumah Keren” pada 13 Agustus 2020, seri ke-2 “Gampang Lho Punya Rumah” pada 14 Agustus 2020, dan seri ketiga “Investasi Milenial” pada 27 Agustus 2020.
Kegiatan ketiga, Bedah Buku “Sejarah Perumahan dan Kamus Istilah Perumahan” bekerjasama dengan ITB pada 19 Agustus 2020. Keempat, Ziarah Hapernas ke Makam Bapak Muhammad Hatta sebagai Bapak Perumahan Rakyat pada 25 Agustus 2020 di TPU Tanah Kusir. Terakhir Pameran Perumahan Virtual Expo pada 25-29 Agustus yang diikuti 13 bank dan ratusan pengembang perumahan bersubsidi.(*)