Risma Suruh Push-Up Warganya, Epidemiolog: Harusnya Edukasi

Editor

Amirullah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sujud dua kali saat audiensi dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur terkait penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/HO-YR-Pemkot
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sujud dua kali saat audiensi dengan para Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur terkait penanganan COVID-19 di Balai Kota Surabaya, Senin, 29 Juni 2020. ANTARA/HO-YR-Pemkot

TEMPO.CO, JakartaWali Kota Surabaya, Tri Rismaharini marah dan menghukum warganya untuk melakukan push up karena melanggar protokol kesehatan. Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, menilai tak seharusnya Risma memberi sanksi warganya itu.

“Kenapa harus dihukum? Bukan harus dihukum, tapi harus diedukasi. Apakah pemerintah sudah melakukan edukasi? Kan belum,” ujar Pandu melalui sambungan telepon, Jumat, 10 Juli 2020.

Media lokal Surabaya menyebutkan Risma memberi sanksi warganya yang tak mengenakan masker. Ini terjadi saat Risma terjun ke kampung-kampung di Kecamatan Tandes untuk mensosialisasikan penggunaan masker pada Selasa lalu.

Menurut Pandu, pemerintah selama ini tidak aktif dalam melakukan edukasi dan mengajak masyarakat untuk turut serta dalam penanggulangan pandemi, sehingga pemberian sanksi kepada pelanggar protokol kesehatan tidak akan efektif.

“Jadi jangan mengharapkan keajaiban masyarakat harus patuh. Masyarakat tidak pernah diedukasi, tidak pernah diajak untuk mengendalikan respons. Rakyat kan selama ini ditinggalkan,” ujarnya.

Pakar Epidemiologi itu turut menyoroti penambahan 2.657 kasus baru pasien positif Covid-19 pada Kamis, 9 Juli 2020 lalu. Menurutnya, angka yang menjadi rekor kasus tertinggi sejak 2 Maret 2020 itu memperjelas bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan pemerintah selama ini tidak tepat dan perlu dievaluasi.

Karena itu, Pandu mendorong pemerintah untuk meningkatkan intensitas komunikasi publik, menggunakan semua saluran media secara lebih masif, serta menyiarkan pesan-pesan yang tepat dan edukatif kepada masyarakat.

Menurutnya, cara itu akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk turut berperan sebagai subjek dalam penanggulangan pandemi Covid-19“Masyarakat itu garda terdepan dari penanggulangan (Covid-19) ini, tapi selama ini tidak dianggap,” ujar Pandu.

ACHMAD HAMUDI ASSEGAF








Pertama Kalinya, Singa Kebun Binatang Tularkan Covid-19 ke Manusia

3 jam lalu

Singa betina berusia 4 tahun, Asha bermain bersama anaknya K'wasi saat pertama kali ditampilkan ke publik di kebun binatang Miami, Amerika Serikat. Sayangnya beberapa hari setelah foto ini dibuat, Asha meninggal dunia secara tiba-tiba. Dailymail.co.uk
Pertama Kalinya, Singa Kebun Binatang Tularkan Covid-19 ke Manusia

Singa tua di sebuah kebun binatang di Indiana, AS, kemungkinan telah menularkan Covid-19 kepada setidaknya dua orang perawatnya (keeper).


CEO Halodoc: Pertumbuhan Pengguna di Masa Pandemi Naik 20 Kali Lipat

6 jam lalu

CEO Halodoc, Jonathan Sudharta. TEMPO/M Taufan Rengganis
CEO Halodoc: Pertumbuhan Pengguna di Masa Pandemi Naik 20 Kali Lipat

Pengguna Halodoc bukan cuma butuh obat Covid, tetapi juga kesehatan.


Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

9 jam lalu

Ilustrasi flu burung. REUTERS/Dado Ruvic
Covid-19 Baru Reda, Chili Temukan Kasus Pertama Flu Burung Pada Manusia

Chili menemukan kasus infeksi flu burung pada manusia. Kondisi pasien stabil.


Tak Ada Edaran Khusus Prokes Covid-19 untuk Ramadan 2023, Muhadjir Effendi: Tetap Antisipasi

11 jam lalu

Sejumlah warga antre dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mengambil makanan berbuka puasa gratis di Jalan Cempaka Putih Tengah, Jakarta, Jumat, 16 April 2021. Sekitar 400-600 paket takjil dibagikan secara gratis selama bulan Ramadan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Tak Ada Edaran Khusus Prokes Covid-19 untuk Ramadan 2023, Muhadjir Effendi: Tetap Antisipasi

Muhadjir Effendi mengatakan tidak ada edaran khusus berkaitan dengan protokol kesehatan atau prokes Covid-19 selama puasa dan lebaran 2023.


BI Proyeksi Inflasi IHK Turun ke 3,5 Persen Setelah September

1 hari lalu

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi bertajuk
BI Proyeksi Inflasi IHK Turun ke 3,5 Persen Setelah September

BI memproyeksikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan turun ke level di bawah 4 persen setelah bulan September.


Mengikuti Tren di Cina, Populasi Shanghai Turun setelah Lockdown Covid-19

1 hari lalu

Suasana sepi distrik Lujiazui di Shanghai, China, 19 Desember 2022. Lujiazui merupakan distrik keuangan yang biasanya ramai. REUTERS/Aly Song
Mengikuti Tren di Cina, Populasi Shanghai Turun setelah Lockdown Covid-19

Ibu kota komersial Cina, Shanghai, mengalami penurunan populasi pada 2022.


Ada Larangan Buka Bersama Saat Okupansi Hotel Terjun Bebas, 300 Anggota PHRI Sumsel Menjerit

3 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Ada Larangan Buka Bersama Saat Okupansi Hotel Terjun Bebas, 300 Anggota PHRI Sumsel Menjerit

Lebih dari 300 anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menjerit.


Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

4 hari lalu

Petugas medis menunggu pengguna jasa layanan 'drive thru' tes antigen dan PCR Covid-19 harian di salah satu laboratorium di Setiabudi, Jakarta, Selasa, 3 Januari 2023. Pihak laboratorium tersebut mengaku permintaan layanan tes antigen maupun PCR Covid-19 terus menurun usai pemerintah mencabut PPKM dan menyatakan tes PCR dan antigen tidak lagi diwajibkan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Cegah Kenaikan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Jakarta Imbau Masyarakat Hindari Bukber

Tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit bagi pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) tetap berada di angka 6-7 persen.


Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

6 hari lalu

Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides. wikipedia.org
Covid-19 di Wuhan Menyebar dari Anjing Rakun? Begini Dugaan Itu Muncul

Debat asal usul Covid-19 bertambah panjang lagi. WHO minta CDC Cina kirim ulang data.


PPP Menilai Alasan Jokowi Tiadakan Buka Puasa Bersama Tidak Tepat

6 hari lalu

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi (di tengah) usai konferensi pers terkait Mukernas IV PPP di kantor DPP PPP Diponegoro pada Rabu, 17 Juli 2019. TEMPO/Dewi Nurita
PPP Menilai Alasan Jokowi Tiadakan Buka Puasa Bersama Tidak Tepat

Politikus PPP Achmad Baidowi alias Awiek menanggapi keluarnya surat Sekretaris Kabinet ihwal arahan penyelenggaraan buka puasa bersama.