TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta bantuan penanganan Covid-19 dari pusat segera dikirimkan bagi daerah-daerah yang masih memiliki kenaikan jumlah kasus signifikan. Terobosan-terobosan disebut Jokowi harus dilakukan agar kurva kasus di daerah juga ikut menurun.
"Bisa saja dilakukan dengan menambah personel dari pusat atau tenaga medis dari pusat untuk provinsi-provinsi di luar DKI yang menunjukan tren penyebaran yang masih tinggi," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas laporan mingguan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 29 Juni 2020.
Selain itu, Jokowi juga mengatakan bantuan bisa dilakukan dengan mengirimkan bantuan peralatan ke daerah-daerah. Hingga saat ini, Jawa Timur menjadi daerah dengan peningkatan jumlah kasus yang masih tinggi. Upaya penanggulangan di sana nampak belum berhasil. Bahkan pekan lalu, Jokowi melaksanakan kunjungan kerja ke Surabaya, untuk meninjau langsung upaya penanggulangan di sana.
Itu merupakan kunjungan kerja pertamanya sejak pandemi menyerang pada Maret 2020 lalu. Jokowi menegaskan langkah-langkah luar biasa perlu dilakukan di tengah krisis seperti ini.
"Kalau tidak kita lakukan sesuatu, dan kita masih datar seperti ini, ini nggak ada pergerakan yang signifikan," kata Jokowi.
Tak hanya bagi daerah yang masih dalam zona merah Covid-19, Jokowi juga meminta agar daerah yang sudah mulai menerapkan new normal, agar ikut mendapat pendampingan dari pusat. Ia meminta agar mereka dipastikan melewati tahapan-tahapan yang sesuai prosedur, sebelum menerapkan pelonggaran.
"Baik itu prakondisi, timing-nya kapan. Diberikan panduan, ada guidance dari pusat. Sehingga mereka tidak salah. Ada prakondisi, ada ketepatan timing-nya, dan yang ketiga prioritas sektor mana yg dibuka itu betul-betul diberikan panduan," kata Jokowi.