TEMPO Interaktif, Jambi: Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin meminta PT Sarana Harapan Indopangan (HSI) memberi ganti rugi terhadap para petani di Desa Sriagung, Kecamatan Batangasam, Kabupaten Tanjungjabung Barat, yang telah mengalami kerugian gagal panen setelah menggunakan bibit unggul Super Toy HL-2.
"Kita meminta pihak PT HSI memberi ganti rugi terhadap para petani, karena petani tidak boleh dirugikan dalam bentuk kerja sama tersebut," ujar Zulkifli Nurdin, Jumat (12/9).
Menurut Gubernur, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil pihak PT SHI dalam upaya menyelesaikan permasalahan ini. "Upaya ini sebagai bentuk pencegahan jangan sampai timbul keresahan terhadap para petani dan menimbulkan aksi yang tidak kita inginkan," ujarnya.
Sejak Mei 2008 para petani di Desa Sriagung telah menggunakan jenis bibit unggul Super Toy HL-2 di atas lahan seluas 164 hektare milik 114 kepala keluarga sebagai bentuk kerja sama dengan pihak PT HSI.
Kerja sama ini tertuang dalam bentuk perjanjian bagi hasil 75 persen bagi petani dan 25 persen untuk perusahaan setelah panen.
Sebelumnya, para petani sudah diiming-imingi bila menggunakan bibit unggul jenis Super Toy HL-2 akan mampu memperoleh hasil 10 ton per hektare, namun ternyata panen mereka gagal.
"Masyarakat merasa telah dibohongi pihak perusahaan, karena terbukti 2-3 hektare lahan yang ada sudah mengalami puso dan sisanya sudah menunjukkan gejala yang hampir sama," kata Iswardani, Kepala Desa Sriagung, kepada Tempo.
Walau warga setempat hanya menyediakan lahan saja, sementara bibit, pupuk, saprodi, peralatan serta biaya petugas tenaga penyuluh lapangan disediakan perusahaan, tapi para petani merasa tidak puas, mengingat sebelum kerja sama itu warga setempat menggunakan bibit jenis IR-64 yang setiap panen mampu menghasilkabn minimal enam ton per hektare.
Akibat kejadian ini, bila dihitung secara acak, dari 164 hektare dengan Rp15 juta per hektare biaya dibutuhkan setelah menggunakan jenis Super Toy, maka kerugian para petani Desa Sriagung dapat diperkirakan mencapai Rp 2,4 miliar.
Menanggapi masalah tersebut, Nasir Ali, General Manager PT SHI Jambi, mengharapkan para petani setempat agar tidak cemas, karena apa pun yang akan terjadi nanti pihaknya berjanji tidak akan tinggal diam. "Saya rasa yang mengalami musibah tidak hanya para petani, namun juga saya selaku pengusaha," katanya.
Syaipul Bakhori