Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog: Pemerintah Harus Tambah Tes Swab saat New Normal

image-gnews
Ilustrasi penerapan New Normal di Kantor. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Ilustrasi penerapan New Normal di Kantor. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengkhawatirkan rencana pemerintah untuk menerapkan kenormalan baru atau new normal pada Juni 2020.

Ia khawatir kenormalan baru justru berpotensi meningkatkan jumlah kasus positif Covid-19. "Akan berpotensi naik jika regulasi yang diterapkan tidak berjalan," ucap Pandu saat dihubungi pada Ahad, 31 Mei 2020.

Untuk itu, Pandu pun mengingatkan pemerintah jika kelonggaran tersebut harus dibarengi dengan peningkatan fasilitas kesehatan dan kapasitas pengawasan.

Misalnya, kata dia, dengan terus menambah jumlah tes swab dan lab uji spesimen. Terutama gencar melakukan contact tracing kepada pasien Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, Pandu juga mengingatkan bahwa masyarakat harus turut mengambil peran, yakni dengan bersikap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sebab, kata Pandu, akan sia-sia jika pemerintah sudah menyiapkan regulasi, tetapi masyarakat masih tak patuh terhadap protokol, dan begitupun sebaliknya.

"Tanggung jawab masyarakat juga besar. Harus saling mengawasi dan menjaga. Karena jika dalam satu lingkungan, ada satu orang yang kena kan lingkungan itu akan diisolasi," kata Pandu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

52 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
Epidemiolog UI : Penyakit Mpox Bisa Sembuh dalam 4 Pekan

Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Syahrizal Syarif menyatakan Mpox bisa sembuh sendiri dalam hitungan minggu.


Epidemiolog: Monkeypox Sangat Berpotensi Menyebar ke Indonesia Melalui Aktivitas Seksual

16 Agustus 2024

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Monkeypox Sangat Berpotensi Menyebar ke Indonesia Melalui Aktivitas Seksual

Penyebaran monkeypox (mpox) dapat ditangkal dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas seks yang menyimpang.


Epidemiolog Bicara PP Larangan Jual Rokok Eceran yang Diteken Jokowi

1 Agustus 2024

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com
Epidemiolog Bicara PP Larangan Jual Rokok Eceran yang Diteken Jokowi

PP Kesehatan melarang menjual rokok eceran ini perlu diapresiasi, tapi tidak akan efektif kalau ...


Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

10 Juli 2024

Ilustrasi Norovirus. Shutterstock
Warga Korsel Keracunan Kimchi yang Terjangkit Norovirus, Epidemiolog Ingatkan Hal Ini

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut kimchi bisa menempel lama pada bahan makanan yang mentah. Dikhawatirkan bisa menyebar lintas negara.


Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.


Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

20 Mei 2024

Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 Mei 2024

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

19 April 2024

Cacar monyet. WHO
Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

5 April 2024

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.


Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.