TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, mengatakan SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, adalah jenis Corona self-limited disease di mana manusia bukan menjadi induk semang alamiahnya.
Syahrizal mengatakan masa inkubasi virus tersebut paling cepat 2-14 hari dan tidak menular secara airborne atau udara. Selain itu, virus ini juga bisa dideteksi dengan alat diagnostik yang akurat seperti PCR.
Sehingga ia meyakini bahwa Covid-19 tak akan menjadi endemik seperti HIV/AIDS. "SARS-CoV-2 (virus Corona penyebab Covid-19) sangat berbeda dengan HIV," kata Syahrizal dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Mei 2020.
Namun, ia melihat Covid-19 akan berlangsung lama di negara dengan pendapatan menengah ke bawah, kapasitas laboratorium kecil, serta kemampuan penelusuran kontak dan manajemen kasus terbatas.
Meski penyakit Covid-19 belum memiliki obat-obatan pilihan dan kasus asimptomatik (tanpa gejala) tinggi di kalangan usia muda, tingkat kesembuhan pasien yang terjangkit di atas 95 persen.
Adapun HIV/AIDS, kata Syahrizal, merupakan virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia. Saat ini, manusia adalah sumber penularan utama dan sudah menjadi reservoir atau tempat tinggal virus HIV. "HIV bukan self-limited disease dan mempunyai masa inkubasi panjang hingga 15 tahun," katanya.
Syahrizal menjelaskan bahwa HIV merupakan penyakit spesifik bersifat klaster pada kelompok berisiko atau kelompok kunci yang secara sosial bersifat tertutup. Penularan pada masyarakat umum ditandai dari tingginya kasus ibu hamil yang positif HIV.
Kemudian, deteksi dini dan penelusuran kontak pasien HIV juga menjadi masalah tersendiri karena terkait kelompok kunci. "Hal ini yang menyebabkan HIV sulit dihilangkan dari kehidupan manusia," kata Syahrizal.