TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengatakan lebih dari 18 ribu relawan ikut bergerak dalam penanganan Covid-19.
“Lebih dari 18 ribu relawan baik medis maupun nonmedis, serta relawan-relawan yang bergerak di bidang komunikasi bersama-sama kita menangani Covid-19,” kata Yurianto dalam konferensi pers, Sabtu, 11 April 2020.
Baca juga:
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 10 April 2020, terdapat 18.830 relawan yang telah berpartisipasi bersama pemerintah dalam menangani wabah virus Corona.
Dari total relawan, sebanyak 3.412 orang merupakan relawan medis dan tenaga kesehatan. Sisanya atau sekitar 15.418 orang merupakan relawan nontenaga kesehatan. Jumlah relawan ini belum termasuk 2.167 relawan untuk call center.
Dari 3.412 relawan medis dan tenaga kesehatan, sebanyak 91 orang membantu di bagian administrasi rumah sakit, 101 apoteker, 485 bidan, 16 dokter gigi, 17 dokter spesialis, 193 dokter umum, 6 epidemiologi, 335 kesehatan masyarakat, 1.427 perawat, 2 psikolog, 76 psikolog dan konseling, 18 radiografer, 15 rekam medis, 318 teknisi laboratorium, dan 312 tenaga kesehatan lainnya.
Sedangkan dari 15.418 relawan nontenaga medis, sebanyak 214 membantu di bidang ahli gizi, 18 asisten perawat, 1.180 dapur umum, 4 fisikawan medik, 4.597 logistik atau pergudangan, 78 mahasiswa kesehatan, 2.149 sopir atau tim ambulans, 420 teknisi mesin dan kelistrikan, 3.924 tenaga administrasi umum, 68 tenaga IT, 944 tenaga kebersihan umum, 207 tenaga kesehatan lingkungan, 638 tenaga sanitarian, 136 tenaga teknis kefarmasian, dan 841 keahlian umum.
Para relawan ini tersebar paling banyak di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat dengan jumlah 4.823 orang, DKI 4.539 orang, Jawa Timur 1.822 orang, Banten 1.524 orang, Jawa Tengah 1.282 orang, DIY 369 orang.