Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah PDI: Antara Nico Daryanto, Soeharto, dan Bayi PDIP

image-gnews
Logo Partai Demokrasi Indonesia (PDI). wikipedia.org
Logo Partai Demokrasi Indonesia (PDI). wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nicolaus Daryanto menjabat Sekretaris Jenderal PDI (Partai Demokrasi Indonesia) ketika partai itu terbelah parah pada 1993.  

Nico Daryanto mendampingi Ketua Umum Soerjadi sejak 1986 atau sekitar 7 tahun menjelang konflik internal tersebut.

Konflik PDI melahirkan PDI Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri sampai kini. PDI, yang lahir hasil fusi pada 1973, lalu lenyap dan sejarahnya "diakuisisi" oleh PDIP.

Nico wafat dalam usia 82 tahun pada Kamis petang lalu, 9 April 2020, setelah terkena serangan jantung. 

"Bapak sudah cuci darah enam bulan ini. Tadi sepertinya serangan jantung," demikian pesan dari keluarga Nico yang diteruskan Ketua DPP PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Djarot Saiful Hidayat pada hari ini, Jumat, 10 April 2020.

Bagaimana ceritanya PDI berubah menjadi PDIP yang lahir menjelang Pemilu 1999?

PDI, berlambang banteng di dalam segi lima, mulai terbelah pada saat kongres di Medan pada 1993. Duet Soerjadi-Nico Daryanto yang terpilih kembali membuat kelompok Budi Hardjono, yang disokong rezim Presiden Soeharto, berusaha menduduki arena kongres.

Untuk menyelesaikan pertikaian, Kongres Luar Biasa PDI digelar di Surabaya, Desember 1993.

Secara mengejutkan, Megawati terpilih menjadi ketua umum. Kendati kongres berujung deadlock, Megawati mengumumkan dirinya secara de facto telah menjadi Ketua Umum PDI.

Popularitas Megawati menciutkan nyali Presiden Soeharto ketika itu. Putri pasangan Soekarno-Fatmawati itu pun dijegal dalam Kongres IV PDI di Medan, Mei 1996.

Kali ini, rezim memainkan Soerjadi sebagai pionnya. Soerjadi pun terpilih menjadi ketua umum pada Kongres PDIP di Medan itu.

Puncaknya, pada 27 Juli 1996, para pendukung Soerjadi diduga dengan bantuan aparat menyerang Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, yang dipenuhi pendukung Megawati.

Saat ini kantor tersebut sudah dibangun megah menjadi Kantor DPP PDIP.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa penyerbuan Kantor DPP PDI dikenal sebagai Kudatuli atau Kerusuhan 27 Juli. Mega berikut pendukungnya dipaksa hengkang dari PDI. 

Akibatnya, perolehan suara PDI pada Pemilu 1997 merosot tajam. Setelah reformasi 1998, Megawati mendirikan PDIP yang ia pimpin hingga kini.

Kembali ke aktivitas politik Nico Daryanto, Pada 2000 dia dan 14 tokoh PDI pimpinan Budi Hardjono hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Musababnya, mereka kesulitan bergabung ke PDIP karena harus memenuhi beberapa syarat yang tak mungkin dipenuhi.

"PKB tak mensyaratkan apa-apa," kata Nico dikutip dari Majalah Tempo edisi 10 April 2000.

Pada 2006, ia bergabung dengan Partai Hanura yang didirikan Wiranto.

Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengenang dirinya pernah bersama-sama Nico Daryanto dan Kwik Kian Gie berkeliling Jawa Tengah.

Dia bercerita, para ilmuwan di Jawa Tengah dibantu Budi Dharmawan, adik kandung Kwik, membentuk 'forum perlawanan' terhadap Soeharto pada masa Orba lalu. Diundanglah para tokoh PDI sebagai partai wong cilik.

Beberapa yang hadir di antaranya Kwik Kian Gie, Dimyati Hartono, Aberson Marle Sihaloho, dan Nico Daryanto. Forum itu juga diikuti sosiolog Arief Budiman, sastrawan Darmanto Yatman, dan juga Hendrawan.

"Selain berbagi informasi, forum tersebut dimaksudkan memperkuat sel-sel demokrasi di masyarakat bawah," kata Hendrawan.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | MAJALAH TEMPO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

12 jam lalu

Wakil presiden terpilih GIbran Rakabuming Raka saat wawancara dengan wartawan seusai menghadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Solo di Kantor KPU Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dukung Presidential Club Usulan Prabowo: Satukan Mantan Pemimpin

Rencana Prabowo membentuk presidential club didukung oleh Gibran. Ia mengatakan pembentukan klub itu untuk menyatukan para pemimpin negeri ini.


Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

16 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) didampingi jajarannya memasuki ruangan untuk memimpin konferensi pers APBN Kita edisi April 2024 di Jakarta, Jumat 26 April 2024. Pendapatan negara hingga Maret 2024 sebesar Rp 620,01 triliun, belanja negara sebesar Rp 611,9 triliun, sehingga APBN surplus Rp 8,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.


Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

17 jam lalu

Khofifah di acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu 2 Maret 2024.  Dok. Tim Media Prabowo
Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.


Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

19 jam lalu

Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan bakal calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa (kanan) memberikan keterangan kepada Wartawan saat berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat 17 Juli 2020. Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.


Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

21 jam lalu

Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto memberikan sambutan saat menghadiri acara halalbihalal dan silaturahmi di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Seven, Jakarta Pusat, Minggu, 28 April 2024. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat seperti, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bhlil Lahadalia hingga kedubes Arab Saudi. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.


Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

21 jam lalu

Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa (dua dari kiri) memberikan sambutan saat konferensi pers penyelenggaraan Solo Great Sale 2024 di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.


Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.


Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

2 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

2 hari lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.