TEMPO.CO, Magetan - Jumlah warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang kini dinyatakan positif Corona atau Covid-19 sebanyak delapan orang. Bupati Magetan Suprawoto mengatakan enam di antaranya merupakan satu keluarga dari pasien positif Corona yang meninggal di RSUD dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 11 Maret lalu. Jenazah almarhum dimakamkan di Magetan pada hari yang sama.
Keenam orang yang terinfeksi Corona itu antara lain istri almarhum, orang tua almarhum, anak, cucu dan menantu. Mereka merupakan bagian dari 18 warga yang sampel darah dan nasofaring-nya diambil oleh petugas Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur beberapa waktu lalu. Spesimen itu akhirnya diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Adapun hasil uji laboratorium tidak keluar bersamaan. Hasil pemeriksaan sampel bagi istri almarhum diketahui setelah yang bersangkutan mulai dirawat di RSUD dr Soedono, Kota Madiun pada Jumat, 13 Maret 2020. Kemudian, sepasang suami-istri menyusul masuk ruang isolasi rumah sakit yang sama pada Sabtu, 14 Maret 2020. Ini setelah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 saat proses isolasi mandiri.
Menurut Kang Woto, panggilan akrab Suprawoto, pasangan suami-istri ini memiliki riwayat perjalanan dan kegiatan yang sama dengan almarhum. Mereka merupakan sebagian dari peserta seminar di Bogor pada 25–29 Februari lalu. “Untuk enam anggota keluarga sempat diisolasi di satu rumah,” kata dia, Rabu, 25 Maret 2020.
Dua dari enam orang itu mulai dirawat di ruang isolasi RSUD dr Soedono pada Senin, 23 Maret 2020. Sedangkan, tiga lainnya menyusul masuk rumah sakit pada Selasa, 24 Maret 2020. “Saat dibawa ke RSUD dr Soedono kemarin (Selasa malam) kondisinya bagus sekali,” ujar Kang Woto.
Ia berharap warga yang dinyatakan positif Corona dan tengah dirawat di RSUD dr Soedono dapat sembuh. Sedangkan bagi sejumlah warga yang sampel darah dan nasofaring-nya sempat diambil untuk diteliti di Balitbangkes untuk tetap mengisolasi diri secara mandiri.
“Bagi warga lain yang masuk kategori ODP (orang dalam pemantauan) saya harapkan juga tidak berinteraksi dulu,” kata Kang Woto sembari menyatakan bahwa pemerintah setempat telah menetapkan status darurat Corona sejak akhir pekan lalu.