TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah telah memproyeksi skenario penyebaran virus corona di Indonesia. Ada tiga skenario yang dihitung, yakni ringan, sedang, dan buruk.
Jokowi mengatakan, pemerintah berharap Indonesia berada pada skenario ringan saja. Namun, dia tak merinci seperti apa skenario ringan, sedang, dan buruk yang dimaksud.
"Kalau memang betul-betul sulit dibendung, ya, paling tidak kita berada dalam skenario sedang. Jangan sampai masuk pada skenario yang paling buruk," kata Jokowi dalam rapat pengarahan terhadap para gubernur, Selasa, 24 Maret 2020.
Jokowi mengatakan, pemerintah juga sudah menghitung proyeksi penurunan pendapatan untuk setiap skenario tersebut. Ia pun menyampaikan besaran perkiraan turunnya pendapatan jika Indonesia berada pada skenario sedang.
Perkiraan yang disampaikan terutama untuk profesi buruh, petani dan nelayan, pedagang kecil, serta sopir angkot dan ojek. Ada empat provinsi yang akan terdampak penurunan pendapatan setiap profesi tersebut.
"Misal profesi buruh, kalau skenarionya sedang, yang terparah nanti akan berada di Nusa Tenggara Barat. Akan ada penurunan pendapatan kurang lebih 25 persen," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, menurut perhitungan pemerintah provinsi NTB akan mampu bertahan di bulan Juni-September.
Kemudian, Jokowi juga meminta para petani dan nelayan untuk berhati-hati. Provinsi yang akan paling terdampak untuk skenario sedang adalah Kalimantan Barat. Ia mengatakan akan ada penurunan pendapatan profesi ini sampai 34 persen dengan daya tahan Oktober-November.
"Kemudian pedagang kecil, skenario sedang, yang berat adalah di Kalimantan Utara dengan penurunan pendapatan sampai 36 persen dan kemampuan bertahan di Agustus-Oktober," kata Jokowi.
Terakhir, profesi sopir angkot dan ojek yang akan paling terdampak adalah di Sumatera Utara dengan perkiraan penurunan pendapatan hingga 44 persen. Jokowi pun meminta setiap kepala daerah menghitung betul untuk mempersiapkan bantuan sosial kepada masyarakat.
"Angka-angka seperti ini mohon dikalkulasi secara detail di daerah, sehingga persiapan bantuan bantuan sosial seperti yang saya sampaikan tadi, realokasi dan refocusing," kata Jokowi.