Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Dokter Bambang yang Meninggal: Sempat Periksa PDP Corona

image-gnews
Bambang Sutrisna, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Epi.fkm.ui.ac.id
Bambang Sutrisna, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Epi.fkm.ui.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari kamar isolasi khusus pasien Corona di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Guru Besar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Bambang Sutrisna sempat menghubungi anak dan menantunya pada Ahad, 22 Maret 2020.

“Ayah merasa sesak nafas, saya sampai telepon rumah sakit untuk kasih tahu karena keluarga enggak bisa masuk,” kata Leonita Triwachyuni, anak Bambang menceritakan ulang kisah tersebut lewat akun Instagramnya pada Senin, 23 Maret 2020. Tempo sudah mendapat izin mengutip cerita ini.

Leonita mengatakan ayahnya berstatus pasien dengan pengawasan (PDP) Corona sehingga harus diisolasi di rumah sakit. Pada Senin, 23 Maret 2020, Leonita mengatakan sang ayah meninggal. 

Saat ini, Leonita dan keluarganya masih menunggu hasil swab untuk memastikan apakah ayahnya positif Corona atau tidak. 

Menurut Leonita, sebelum dirawat di rumah sakit, sang ayah memang sempat berinteraksi dengan pasien suspect Corona. Cerita ini bermula ketika, Bambang sempat memeriksa pasien suspect Corona ini di kliniknya. 

“Disuruh jangan praktek (ayah) bilang kasihan orang dari jauh,” kata Leonita. Rupanya, pasien yang ditangani Bambang merupakan suspect Corona. Bahkan, hasil rontgen paru-paru pasien tersebut sudah putih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Leonita, pasien tersebut memaksakan diri pulang dari RS Bintaro karena berbagai alasan. Efeknya, kata dia, ayahnya demam dan sesak napas. Padahal, sang ayah merupakan sosok yang tidak pernah mengeluh. “Patah kaki saja masih jalan, batuk-batuk masih mengajaar dari rumah. Jadi ketika mengeluh sesak, itu enggak main-main,” ujarnya.

Kondisi sang ayah pun tak membaik meski sudah dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal. Leonita mengatakan, hal menyedihkan untuk pasien suspect Corona adalah meninggal dalam keadaan sendirian. Karena tidak ada perawat yang berjaga di ruangan isolasi tertutup, dan keluarga pun tak bisa melihat.

Setelah membagikan kisah tentang ayahnya, Leonita menyarankan agar masyarakat yang memiliki gejala Corona untuk memilih di rumah saja atau jangan memaksakan pulang ketika masih dirawat di rumah sakit.

Leonita yang juga berprofesi sebagai dokter ini menyampaikan bahwa ia sudah 2 minggu ini tak pulang ke rumah dan takut bertemu orang tuanya. Karena bekerja di rumah sakit, ia paham betul di rumahnya ada 2 orang berusia di atas 60 tahun yang harus dilindungi. “Saya enggak punya pilihan untuk #dirumahaja karena saya masih jaga. Saya enggak dapat jatah swab dari RS karena terbatas. Ya saya telan saja sendiri semuanya.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kisah Tenaga Medis Perempuan Antarpulau di Batam: Menggotong Nyawa, Menantang Gelombang

1 hari lalu

Penampakan seorang pasien dibawa ke rumah sakit rujukan di Kota Batam dari Puskesmas Belakang Padang menggunakan perahu. Foto: Istimewa
Kisah Tenaga Medis Perempuan Antarpulau di Batam: Menggotong Nyawa, Menantang Gelombang

Tenaga medis di Kecamatan Belakang Pandang Kota Batam harus berani melawan ganasnya ombak laut untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.


MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

6 hari lalu

Presidium Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) Faried Thalib dan Sarbini Abdul Murad saat konferensi pers di kantor MER-C Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
MER-C Berangkatkan Tim Medis ke-6 untuk Bantu Rakyat Palestina di Gaza

MER-C kembali memberangkatkan Tim Medis Darurat (EMT) ke-6 secara bertahap untuk bertugas membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza.


Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

12 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Tak Hanya Andalkan Teknologi, Dokter Juga Harus Terapkan Pendekatan Humanis

Ketua PB IDI mengatakan dokter tidak bisa hanya mengandalkan teknologi kesehatan dalam menangani pasien tetapi harus dengan pendekatan humanis.


Dokter Spesialis Andrologi Ini Gelar Pameran Seni dari Alat Medis Bekas Steril

18 hari lalu

IVF Team at Works karya dr Aucky di Galeri Seni Aucky Hinting Art House Surabaya/TEMPO-Hanaa Septiana
Dokter Spesialis Andrologi Ini Gelar Pameran Seni dari Alat Medis Bekas Steril

Dokter Spesialis Andrologi Aucky Hinting menggelar pameran seni pembuatan bahannya diambil dari alat medis bekas yang sudah disterilkan.


Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

22 hari lalu

Ilustrasi daun teh buah, daun teh hitam, dan daun teh hijau. Foto: Pixabay.com/Pompi
Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Hitam

Teh hitam mengandung antioksidan dan zat lain yang dapat membantu melindungi jantung dan pembuluh darah.


Ridwan Kamil Berencana Siapkan Dokter Keliling untuk Pengobatan Warga

40 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil blusukan di jalan Pancoran Barat IX,Jakarta Selatan pada Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Ridwan Kamil Berencana Siapkan Dokter Keliling untuk Pengobatan Warga

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil berencana mempersiapkan dokter keliling, agar masyarakat yang kesulitan bisa berobat.


Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

41 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Oji/nvl
Komisi I DPR Sebut Pembentukan Lembaga PDP sedang Tahap Sinkronisasi

Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin mengatakan telah mendengar pemerintah tengah menyiapkan lembaga PDP dan kini sedang tahap sinkronisasi.


Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

41 hari lalu

Dugaan kebocoran data ini menjadi kasus yang ke sekian kali terjadi.
Kebocoran Data Berulang, CISSRec Dorong Pemerintah Segera Bentuk Lembaga PDP

Sejumlah kasus kebocoran data yang belakangan kerap terulang ini perlu ditanggapi secara serius oleh pemerintah.


6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

49 hari lalu

Seorang petugas keamanan berjalan di samping spanduk kampanye Gerakan Zero Bullying yang terpasang di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP), kawasan kompleks RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 15 Agustus 2024. Kepolisian masih menginvestigasi adanya dugaan perundungan di lingkungan PPDS yang menjadi penyebabnya mahasiswi ARL mengakhiri hidupnya. ANTARA/Aji Styawan
6 Fakta Kasus Perundungan PPDS di Undip

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Diponegoro (Undip) sedang disorot karena masalah perundungan.


Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

50 hari lalu

Bupati Batang Hari Muhammad Fadhil Arief (kedua kiri) menerima penghargaan Apresiasi Tokoh Indonesia 2024 dari Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Komisaris Jenderal Polisi Tomsi Tohir di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. Dok. Tempo
Berkah Program Dokter Tangguh di Batanghari

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Batanghari menjangkau hampir seluruh penduduk. Terobosan sang bupati ini mendatangkan berbagai penghargaan.