TEMPO.CO, Semarang - Tiga pasien isolasi virus corona di RSUD dr. Moewardi Solo pernah pergi bersama ke Bogor pada 25 sampai 28 Februari 2020. Mereka mengikuti kegiatan seminar di sana.
Setelah kembali di Solo, dua di antaranya mengeluhkan gejala batuk dan pilek. Setelah sempat menjalani perawatan di dua rumah sakit daerah, mereka kemudian dirujuk ke ruang isolasi RSUD dr Moewadi pada Ahad, 8 Maret 2020.
Salah satu pasien tersebut kemudian meninggal pada Rabu, 11 Maret 2020, pukul 13.00 WIB. Ketika meninggal, dia masih berstatus pasien dalam pengawasan Covid-19. Pasalnya, hal tes laboratorium yang dikirim sehari sebelumnya belum keluar. Hasil tes laboratorium tersebut baru diumumkan Jumat, 13 Maret 2020.
Hasilnya, pasien berjenis kelamin laki-laki dan berumur 59 tahun itu positif Covid-19. “Sudah dikebumikan di Magetan, Jawa Timur,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di rumah dinasnya. Pasien yang masih diisolasi juga kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Di hari yang sama ketika dua pasien dinyatakan positif Covid-19, menyusul satu orang sebagai pasien dalam pengawasan di RSUD dr Moewardi. Pasien ketiga itu juga rekan dua pasien yang telah positif. Mereka bertiga pernah bersama pergi ke Bogor menghadiri seminar.
Pemprov Jateng belum mengetahui pasien positif Covid-19 di Jateng termasuk kluster yang telah ada atau justru kluster baru. Penelitian epidemiologi pasien yang dinyatakan positif masih dilakukan. “Siapa tahu pernah berhubungan laporkan saja,” ujar Ganjar.
Direktur RSUD dr Moewardi, Cahyono Hadi, mangatakan, akibat adanya pasien positif Covid-19 dan kemudian meninggal, sejumlah tenaga medis diliburkan. Mereka yang diliburkan merupakan tenaga medis yang menangani pasien tersebut. “Beberapa yang melakukan kontak kita liburkan dan kita kasih vitamin,” ujarnya.
Dia menyebut, anak buahnya yang diliburkan antara 15 sampai 20 orang. “Sampai saat ini tidak ada gejala-gejala untuk mereka," kata dia. “Insya Allah aman karena kami memakai alat perlindungan diri yang sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Mereka bakal diliburkan paling lama hingga dua pekan ke depan."