INFO NASIONAL — Maraknya isu penyebaran virus corona atau Covid-19 beberapa hari belakangan ini mendorong seluruh pihak bekerja lebih keras menjaga kenyamanan masyarakat. Tak terkecuali Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, yang mengupayakan agar kondisi wilayah yang dipimpinnya tetap kondusif.
Salah satunya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu menyediakan layanan konsultasi dokter gratis secara online. Adapun masyarakat di Ibu Kota Jawa Tengah dapat berkonsultasi dengan dokter yang ada di Dinas Kesehatan Kota Semarang melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp, telepon atau aplikasi android.
Baca Juga:
Secara detail, masyarakat Kota Semarang cukup menghubungi nomor WhatsApp 081-129-00-132 untuk langsung menanyakan perihal terkait virus corona. Atau bila tidak memiliki aplikasi pesan singkat tersebut, masyarakat juga dapat menelepon call center 1500-132 dan berkonsultasi secara langsung.
Tak hanya itu, aplikasi android 'Konter Semarang' pun dapat diunduh di Google Play Store. Tersedianya layanan tersebut dirasa penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang tepat dan tidak panik dalam menghadapi isu penyebaran virus corona.
“Penyebaran virus ini memang relatif cepat, bermula dari Kota Wuhan yang kemudian menyebar ke negara-negara lain. Kami, Pemerintah Kota Semarang harus menstabilkan kondisi chaos ini," kata Hendi pada Rabu, 4 Maret 2020.
Baca Juga:
Menurutnya, masyarakat harus tetap tenang, kewaspadaan wajib ditingkatkan tetapi jangan panik. Pemerintah dari pusat, provinsi, sampai kota berupaya mengantisipasi kekhawatiran yang ada di masyarakat.
Sementara itu, Hendi juga meminta bantuan kepada ratusan guru di Kota Semarang untuk dapat ikut mensosialisasikan pola hidup sehat di masyarakat. "Mari bergerak bersama mengingatkan masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Hindari kontak yang tidak perlu, rajin-rajin mencuci tangan setelah beraktivitas dan berinteraksi di luar,” ujarnya berpesan.
"Sosialisasikan hal ini dalam setiap kesempatan. Jangan sampai warga panik, karena jika panik yang kemudian muncul bukanlah solusi melainkan kondisi kacau, seperti kemudian memborong masker berlebihan padahal belum tentu perlu. Jika demikian maka untung bagi sekelompok kecil dan rugi bagi masyarakat luas. Tidak ada masker tidak masalah sepanjang kita sehat," ucapnya mengimbau.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam menyebutkan bahwa cara pencegahan bisa dilakukan dengan sejumlah upaya. "Misalnya tidak bersalaman, menghindari kontak fisik, cuci tangan pakai sabun, antiseptik atau alkohol setelah beraktifitas serta tidak berinteraksi langsung dengan orang yang baru bepergian dari daerah endemis," tutur Hakam.
Saat ini di Kota Semarang sendiri belum ditemukan adanya kasus pasien yang positif terinfeksi Covid-19, namun Pemerintah Kota Semarang terus meningkatkan kewaspadaan dengan secara masif mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait virus Corona dan bagaimana penyebaran serta pencegahannya.
Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Kesehatan Kota Semarang telah berkoordinasi dengan pihak RSUP Dr.Kariadi yang menjadi satu-satunya rumah sakit di Kota Semarang untuk melakukan penanganan jika ada pasien yang dicurigai terjangkit virus Corona. (*)