TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan seorang guru dansa kena Corona, berikut ibunya yang berusia 61 tahun.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan Kementerian melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan dua pasien positif virus Corona tersebut.
Baca juga:
Pelacakan diperlukan untuk mencegah virus Corona menyebar lebih luas. "Suveillance tracking namanya," kata Terawan di Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Terawan berkata, pelacakan dilakukan dengan cara mendata siapa saja orang yang pernah melakukan interaksi dengan pasien dan tempat tinggalnya.
Menurut dia, Kemenkes dan dinas kesehatan kota akan menghubungi satu persatu orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan 2 pasien virus Corona. Petugas akan bertanya tentang kondisi kesehatan mereka.
"Kalau enggak ada keluhan atau apa-apa ya enggak ada masalah," ucapnya.
Pelacakan juga dilakukan terhadap rumah sakit yang pernah dikunjungi pasien saat mulai merasakan gejala terkena Corona.
Pasien yang dinyatakan terkena Corona sempat dirawat di rumah sakit dengan gejala batuk, demam, dan sesak nafas. Baru belakangan dia dinyatakan terkena Corona dan dipindahka ke rumah sakit khusus penyakit infeksi RS Sulianti Saroso.
Terawan menyatakan tidak semua orang yang pernah melakukan kontak fisik dengan pasien pasti tertular virus Corona.
"Tergantung keadaan (kesehatan) tubuhnya."