TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Ace Hasan Syadzily mengatakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy seharusnya tidak mengusulkan fatwa orang kaya menikah dengan orang miskin. "Itu pernyataan yang harusnya tidak disampaikan seorang Menko," kata Ace kepada wartawan, Jumat, 21 Februari 2020.
Ace mengatakan pernikahan adalah urusan pribadi seseorang. Setiap warga negara pun berhak menentukan dengan siapa akan menikah.
Menurut Ace, sebagai imbauan pernyataan itu boleh saja terlontar. Namun ia juga mengingatkan bahwa Muhadjir kini tak lagi sekadar dipandang sebagai tokoh agama, melainkan juga pejabat publik. "Kan harus kita lihat beliau bukan hanya tokoh agama, tapi juga tokoh publik," kata politikus Golkar ini.
Muhadjir mengusulkan agar Menteri Agama Fachrul Razi mengeluarkan fatwa tentang pernikahan antartingkat ekonomi. Menurut dia, cara ini bisa mencegah meningkatnya angka kemiskinan.
Tokoh Muhammadiyah ini menyebut di Indonesia, ajaran agama acap kali disalahtafsirkan, seperti mencari jodoh harus yang setara. Akibatnya, orang miskin mencari pasangan sesama miskin, begitu pun orang kaya. Imbas selanjutnya adalah rumah tangga miskin baru.
"Maka, mbok disarankan sekarang, Pak Menteri Agama bikin fatwa: yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin," kata Muhadjir saat pidato pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.
Belakangan, Muhadjir menyebut ucapannya hanya intermeso dan ia tak serius mengusulkan. Namun jika ucapan itu dianggap salah satu solusi mengatasi kemiskinan, Muhadjir mempersilakan usul itu dipakai.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | FIKRI ARIGI