Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita dari Natuna: Panik Warga dan Bayang-bayang Virus Corona

Reporter

image-gnews
Seorang wanita mengusap wajahnya saat mengikuti dzikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 6 Februari 2020. ANTARA/M Risyal Hidayat
Seorang wanita mengusap wajahnya saat mengikuti dzikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau, Kamis, 6 Februari 2020. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Natuna - Mengenakan masker, ratusan warga Natuna menghadiri istigasah bertema 'Dari Natuna Selamatkan Indonesia', yang dihadiri Menkopolhukam Mahfud MD, di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis malam, 6 Februari 2020. Vina Permata Pujana, 25 tahun, menyebut tak biasanya acara istigasah di kampungnya itu sepi.

Tidak sampai setengah dari luas masjid terisi jamaah. "Biasanya ramai, ini penuh semua masjid. Mungkin masih banyak yang takut keluar, ya," ujar warga lokal Natuna ini saat ditemui Tempo di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau pada Kamis malam, 6 Februari 2020.

Sejak para WNI dari Wuhan tiba di Natuna, kata Vina, memang masih banyak masyarakat yang takut keluar rumah. Bahkan ada yang mengungsi sementara ke Pontianak dan sejumlah daerah lainnya dengan kapal KM Bukit Raya untuk menghindari virus Corona. "Kebetulan pas orang dari Wuhan itu datang, kapal ini datang. Jadi banyak juga yang ke Pontianak."

Kapal KM Bukit Raya merupakan salah satu transportasi andalan di Natuna yang melayan rute Tanjung Priok-Blinyu-Tanjung Pinang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Pontianak-Tanjung Priok Jakarta.

Vina bercerita, warga Natuna awalnya memang sangat terkejut akan kedatangan WNI dari daerah sarang virus Corona itu sebab tidak pernah ada pemberitahuan, pemerintah daerah pun baru tahu belakangan. Sementara itu, kata Vina, warga sudah termakan hoaks dari media sosial tentang bahaya virus Corona.

Belum lagi, kata Vina, jika melihat pakaian para pendamping WNI yang sekujur tubuhnya dibalut bahan plastik. Bagian dalam pesawat pengangkut WNI itu juga keseluruhannya dibalut dengan plastik. "Orang-orang terkejut. Pemerintahan bilang menjamin kesehatannya, tapi kenapa mereka pakai pakaian seperti itu."

Ditambah lagi, kata Vina, pernyataan Panglima TNI yang menyebut jarak Lanud dari permukiman warga sangat jauh yakni 5-6 kilometer. "Jelas-jelas keluar dari Lanud itu sudah rumah warga. Hanya 1 kilometer dari Lanud, sudah ada kampung tua," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanggar Lanud tempat para WNI dikarantina memang tak jauh dari landasan pacu Lanud Raden Sadjad, Natuna. Ketika pesawat landing, sudah terlihat hanggar berbesi putih itu di tepi landasan dengan beberapa tenda TNI di sebelahnya. Namun, aturan berlaku ketat sehingga pejabat pemerintah pun tak bisa menengok langsung kondisi mereka di hanggar.

Untuk keluar dari kompleks Lanud, hanya diperlukan waktu lima menit menggunakan kendaraan bermotor dan langsung ditemukan pemukiman warga. Sekitar satu kilometer dari sana, sudah ada kampung yang penduduknya cukup ramai. "Jadi masyarakat marah ada pembohongan publik seperti itu," ujar Vina.

Setelah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan sejumlah menteri bolak-balik ke Natuna, masyarakat menjadi sedikit lebih tenang. "Kami senang karena pemerintah gak kabur-kaburan.”

Masyarakat tidak mengerti tentang SOP WHO. “Mereka hanya butuh Menkes datang ke sini tanpa masker, pakai pakaian biasa."

Kini, kata Vina, masyarakat sudah mulai menerima kehadiran WNI asal Wuhan itu di daerah mereka. "Kalau dua minggu dikarantina negatif Corona, masyarakat sini mau ajak mereka jalan-jalan keliling Natuna," ujar dia.

Kondisi keseharian di Natuna memang belum berjalan normal seutuhnya. Masih banyak anak-anak yang tidak sekolah, meski Bupati sudah mencabut aturan meliburkan siswa sekolah selama dua pekan masa karantina WNI asal Wuhan di Natuna. "Adek saya ini, di sekolahnya itu sekelas 30 orang, hari-hari ini yang hadir cuma 3/4 orang," ujar Vina.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

1 hari lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

4 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

32 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.


Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

32 hari lalu

Petugas Airnav memantau pergerakan pesawat di menara kontrol Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Jumat 29 April 2022. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum di semua moda transportasi mengalami peningkatan pada H-5 Lebaran 2022. Sementara itu, secara kumulatif sejak H-7 Lebaran 2022 pergerakan penumpang transportasi udara tercatat merupakan yang tertinggi. TEMPO/Subekti.
Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste


Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

32 hari lalu

Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong di Istana Kepresidenan Singapura, pada Kamis, 16 Maret 2023. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah kemajuan yang telah dilakukan sejak pertemuan di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2022 lalu. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

44 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

45 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

50 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


BMKG: Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Masih Berpotensi di Perairan Natuna

13 Februari 2024

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Gelombang Tinggi hingga 6 Meter Masih Berpotensi di Perairan Natuna

Gelombang tinggi kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan perairan utara Kepulauan Natuna.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Terutama di Perairan Natuna

10 Februari 2024

Nelayan menarik perahu untuk disandarkan di kawasan Pelabuhan Jepara, Jobokuto, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 3 Februari 2024. BMKG stasiun meteorologi maritim Tanjung Emas Semarang mengeluarkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi hingga 2,5 meter di Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa 3-4 Fabuari 2024. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Terutama di Perairan Natuna

BMKG mengeluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 4 meter, terutama di lautan Natuna.