Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusakan Musala di Tumaluntung Dinilai Gerogoti Demokrasi

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - SETARA Institute mengutuk tindakan main hakim sendiri dan perusakan musala yang terjadi di Tumaluntung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Tindakan ini dinilai melanggar kebebasan beragama atau berkeyakinan yang dijamin Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

"Praktik vigilantisme oleh sekelompok masyarakat nyata-nyata menggerogoti demokrasi di Indonesia yang seharusnya dikuatkan dengan elemen rule of law," kata Halili, direktur Riset SETARA Institute, melalui keterangan tertulis, Jumat 31 Januari 2020.

Kekerasan yang digunakan sebagai instrumen dalam konflik dan ketegangan sosial-keagamaan akan menggerus proses demokrasi. Karena meskipun demokrasi sejatinya terbuka terhadap kontestasi dan aspirasi, namun mensyaratkan ini dilakukan dengan pendekatan dan tindakan non-kekerasan.

Insiden perusakan tempat ibadah di Tumaluntung ini sebelumnya beredar melalui video. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Komisaris Besar Jules Abraham Abast, mengatakan obyek perusakan adalah balai pertemuan bukan musala.

Dalam video itu terlihat sebuah spanduk yang bertuliskan penolakan warga terhadap pendirian musala atau masjid dengan tiga alasan. Pertama, penduduk di sekitar lokasi 95 persen di antaranya merupakan non-Muslim. Kedua, warga terganggu dengan suara toa yang dianggap bising. Ketiga, warga tidak mau terancam tindak pidana penistaan agama karena memprotes kebisingan toa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecaman atas peristiwa ini juga diserukan oleh Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid. Dia menyatakan mengecam peristiwa perusakan bangunan tempat ibadah di Perumahan Griya Agape itu.

Yenny mengatakan tempat yang diberi nama Musala Al-Hidayah itu sebenarnya sedang dalam proses perizinan untuk secara resmi menjadi rumah ibadah bagi warga Muslim setempat.

"Wahid Foundation mengecam tindak perusakan tempat ibadah yang tidak hanya mengakibatkan kerugian material tetapi juga mengoyak wajah toleransi antar umat beragama dan elemen bangsa," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 31 Januari 2020.

FIKRI ARIGI

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Magnitudo 6,1 di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

16 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 6,1 di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Gempa tidak berpotensi tsunami.


Pesan Mendalam Gubernur Sulut untuk Lima Pj Bupati dan Wali Kota

1 hari lalu

Pesan Mendalam Gubernur Sulut untuk Lima Pj Bupati dan Wali Kota

Lima Pj Bupati dan Wali Kota diminta bekerja optimal dan tak melupakan proses dan loyalitas untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar layak memimpin kabupaten dan kota.


Rayakan HUT ke-59 Sulawesi Utara, Gubernur Beberkan Prestasi

3 hari lalu

Rayakan HUT ke-59 Sulawesi Utara, Gubernur Beberkan Prestasi

Capaian terjadi di sektor ekonomi, pariwisata, industri, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.


59 Tahun Provinsi Sulawesi Utara Menjaga Motto Si Tou Timou Tumou Tou

3 hari lalu

Kota Manado. shutterstock.com
59 Tahun Provinsi Sulawesi Utara Menjaga Motto Si Tou Timou Tumou Tou

Tepat hari ini, 23 September pada 1964 silam, menjadi Peringatan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Utara. Lalu, bagaimana sejarahnya?


Merdeka Copper Gold Kecam Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

4 hari lalu

Logo PT Merdeka Copper Gold Tbk.  Foto : PT Merdeka Copper Gold Tbk
Merdeka Copper Gold Kecam Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

PT. Merdeka Copper Gold Tbk. mengecam perusakan fasilitas Proyek Emas Pani dan sejumlah fasilitas publik di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo.


Kasus Pemukulan Petugas dan Perusakan SPBU di Sleman, Ini Temuan Pertamina Jateng

6 hari lalu

Operator dan pengawas SPBU di Sleman Yogyakarta yang menjadi korban penganiayaan mendapatkan penghargaan dan santunan dari Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT). Dok. Istimewa
Kasus Pemukulan Petugas dan Perusakan SPBU di Sleman, Ini Temuan Pertamina Jateng

Pertamina Jateng mengecam keras aksi penganiayaan belasan orang kepada operator SPBU yang mendukung Program Subsidi Tepat MyPertamina.


Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

6 hari lalu

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan.


Gempa M5,0 di Talaud Sulawesi Utara Sore Ini Akibat Deformasi Batuan

10 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa M5,0 di Talaud Sulawesi Utara Sore Ini Akibat Deformasi Batuan

Gempa tidak berpotensi tsunami.


Wagub Sulawesi Utara Bertemu Delegasi Polandia Bahas Investasi KEK Likupang

12 hari lalu

Wagub Sulawesi Utara Bertemu Delegasi Polandia Bahas Investasi KEK Likupang

Dubes Polandia membawa delegasi bisnis dari Polandia untuk berinvestasi di KEK Pariwisata Likupang Sulut.


Mengenal Burung Mandar Talaud yang Diidentifikasi 27 Tahun lalu

16 hari lalu

Burung Mandar Talaud. Dok. TN Bogani Nani Wartabone
Mengenal Burung Mandar Talaud yang Diidentifikasi 27 Tahun lalu

Di Kabupaten Kepulauan Talaud, wilayah paling utara Indonesia yang berbatasan dengan Filippina pada 6 September 1996 ditemukan burung Mandar Talaud.