TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyoroti kasus korupsi yang mencuat di 100 hari pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Kasus dugaan korupsi yang mendera PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri disebutnya paling menarik perhatian.
"Seperti petir di siang bolong, karena tidak ada angin, hujan, tidak ada gosip ataupun ribut-ribu, tiba-tiba ada kasus korupsi yang merugikan negara luar biasa," kata Adi kepada Tempo, Selasa, 28 Januari 2020.
Adi mengatakan dua kasus itu mencolok lantaran adanya kecenderungan dilakukan secara sistematis. Kacaunya lagi, ujar dia, dua perkara itu sama-sama merugikan nasabah yang menyimpan uang untuk jaminan hari tua mereka.
Selain spesifik dua kasus itu, Adi melanjutkan, senjakala Komisi Pemberantasan Korupsi juga menjadi isu yang amat disorot dalam beberapa bulan terakhir. Perkara yang menyeret calon legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Harun Masiku juga dianggap sebagai bukti lemahnya KPK saat ini.
"Dua hal ini saya kira paling diratapi banyak orang di seratus hari Jokowi," ujar dia.
Dosen komunikasi politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini menilai dua isu korupsi ini bahkan mengubur isu-isu lainnya, semisal isu dinasti politik di balik rencana pencalonan Gibran Rakabuming di Pilkada 2020.
Jokowi dan Ma'ruf Amin dilantik menjadi presiden-wakil presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 lalu. Keduanya telah mencapai 100 hari kerja pada Senin kemarin, 27 Januari 2020.