Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ma'ruf Amin: Intoleransi Muncul karena Dilanggarnya Kesepakatan

image-gnews
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menghadiri forum pertemuan pemimpin partai politik dunia yang tergabung dalam Centrist Democrat International (CDI) di Yogyakarta, Jumat, 24 Januari 2020. Dalam pertemuan yang diinisiasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, dalam sambutannya Maruf Amin menyinggung soal intoleransi yang belakangan masih marak di berbagai belahan dunia.

“Akhir akhir ini masyarakat di berbagai belahan bumi khususnya yang menganut demokrasi dihadapkan tantangan serius yaitu intoleransi, penyebaran berita bohong, ujaran kebencian, egoisme kelompok, kekerasan berlatar etnis atau agama, radikalisme dan terorisme,” ujar Maruf.

Maruf menuturkan kebebasan yang dijamin demokrasi dengan ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi yang maju, justru telah dimanipulasi untuk menyebarkan hal hal negative. “Sehingga merusak sendi sendi harmoni, menciptakan kegaduhan dan mengancam demokrasi itu sendiri.”

Maruf menuturkan esensi demokrasi adalah dialog dan kesepakatan. Esensi dialog adalah saling memahami menuju satu kesepakatan untuk hidup bersama dengan saling menerima dan menghormati perbedaan.

Sepanjang sejarah peradaban manusia, ujar Maruf, sebenarnya sudah tercipta kesepakatan baik yang tertulis dan tak tertulis untuk hidup saling berdampingan secara damai dan tolong menolong. Baik kesepakatan yang dibuat secara internasional, nasional dan komunitas. Namun kenyataan soal hidup bersama antar manusia yang didasari kesepakatan itu sampai hari ini menurut Maruf masih berbeda dengan apa yang diharapkan.

“Terjadinya sikap maupun tindakan intoleransi, radikalisme dan terorisme hingga konflik bersenjata karena dilanggarnya kesepakatan yang sudah dibuat dan absennya dialog.” Padahal, banyak cara yang dilakukan seperti melalui solusi militer terbukti tidak sepenuhnya efektif dalam mengatasi persoalan yang muncul. Solusi secara militeristik dalam penyelesaian konflik, ujar Maruf, terbukti tak sepenuhnya efektif. Yang ada malah menyisakan rasa dendam pihak bertikai dan memicu konflik lanjutam dari sebelumnya serta tindakan radikal dan kekerasan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hal ini terjadi karena hilangnya harapan masa depan dari masyarakat khususnya kalangan modern.”

Maruf menuturkan, disadari atau tidak, peradaban manusia saat ini menghadapi permasalahan serius dari dari mereka yang tidak paham atau mengingkari kesepakatan. Ia mencontohkan dengan kondisi di Indonesia.

Maruf menuturkan bangsa Indonesia terdiri atas lebih dari 300 kelompok etnis yang berbeda. Namun ratusan kelompok etnis itu bisa hidup bersama dengan ragam budaya, bahasa kepercayaan serta agama berbeda beda.

Ia menduga Indonesia sebagai negara paling heterogen di dunia. Namun demikian Indonesia tetap butuh bersatu sehingga menjaga kuat kesepakatan para pendiri bangsa. "Indonesia dengan penduduk muslim terbesar, senantiasa memposisikan diri sebagai negara yang mengedepankan Islam moderat, rahmatan lil alaamiin, rahmat bagi seluruh alam," ujar Ma'ruf Amin.

Sebagai upaya menjaga perdamaian dunia, Indonesia juga telah bermitra dengan 35 negara dalam dialog lintas agama dalam toleransi, multikulturalisme, dan nilai-nilai kemanusiaan serta menjadi bagian solusi global menginisiasi sejumlah program, antara lain dialog lintas agama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

1 jam lalu

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.


Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

22 jam lalu

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul. Foto: NU Online
Sosok Al-Kindi yang Disebut Sebagai Filsuf Pertama dalam Peradaban Islam

Mengenal Al-Kindi, filsuf muslim yang telah menulis banyak karya dari berbagai bidang ilmu, dengan jumlah sekitar 260 judul.


Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

2 hari lalu

Guru Besar Antropologi Hukum Fakultas Hukum UI, Sulistyowati bersama akademisi membacakan Seruan Salemba 2024 temu ilmiah Universitas memanggil bertema Menegakan Konstitusi Memulihkan Peradaban dan Hak Kewargaan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 14 Maret 2024. Sejumlah Guru Besar dan akademisi dari berbagai peguruan tinggi berkumpul untuk menyuarakan
Tak Kendur Guru Besar UGM dan UI Kritisi Jokowi, Kampus Menggugat dan Seruan Salemba Menguat

Setelah menggelar aksi yang melibatkan puluhan kampus pada akhir Januari lalu, kini UGM, UI, dan UII kembali kritisi Jokowi. Apa poin mereka?


Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.


Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

3 hari lalu

Ilustrasi PNS atau ASN. Shutterstock
Reaksi Ma'ruf Amin hingga Imparsial Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN

Imparsial menilai penempatan TNI-Polri di jabatan ASN akan mengancam demokrasi karena melegalisasi kembalinya dwifungsi ABRI.


Tanggapi Luhut yang Sindir Pengkritik Pemerintah, Anies Baswedan Ingatkan Prinsip Demokrasi

3 hari lalu

Anies Baswedan saat melayat ke kediaman almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Mustafa Center, Jalan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tanggapi Luhut yang Sindir Pengkritik Pemerintah, Anies Baswedan Ingatkan Prinsip Demokrasi

Anies Baswedan menanggapi Luhut soal pengkritik pemerintah. Menurut Anies, kritik seharusnya jadi proses pembelajaran dan bagian dari demokrasi.


Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN, Wapres Ma'ruf Amin dan Panglima Agus Subiyanto Bilang Begini

3 hari lalu

Ilustrasi Korpri atau PNS atau ASN. Shutterstock
Soal TNI-Polri Isi Jabatan ASN, Wapres Ma'ruf Amin dan Panglima Agus Subiyanto Bilang Begini

Wapres Ma'ruf Amin dan Panglima TNI Agus Subiyanto buka suara soal wacana personel TNI-Polri mengisi jabatan ASN.


Wapres Ma'ruf Amin Setuju TNI-Polri Isi Jabatan ASN Asal Ada Batasannya

3 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, 11 Maret 2020. KIP Setwapres
Wapres Ma'ruf Amin Setuju TNI-Polri Isi Jabatan ASN Asal Ada Batasannya

Wapres Ma'ruf setuju anggota TNI-Polri duduki jabatan aparatur sipil negara, asal ada batasan-batasannya.


Wapres Ma'ruf Amin Jadi Khatib Salat Tarawih di Masjid Besar Tanjungpinang, Ini Pesannya

4 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan tausiah ramadan di Masjid Besar Al Uswah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Kamis Malam, 14 Maret 2024. Foto: Sekretariat Wakil Presiden
Wapres Ma'ruf Amin Jadi Khatib Salat Tarawih di Masjid Besar Tanjungpinang, Ini Pesannya

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjadi khatib di Masjid Besar Al Uswah, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Kamis malam, 14 Maret 2024.


Top Nasional: Guru Besar dan Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Protes Kemunduran Demokrasi, Penolakan Pengusuran di IKN

4 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Top Nasional: Guru Besar dan Mahasiswa Siap Turun ke Jalan Protes Kemunduran Demokrasi, Penolakan Pengusuran di IKN

Sejumlah guru besar dan akademisi lintas kampus menyatakan siap turun ke jalan menyuarakan kemunduran demokrasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi