TEMPO.CO, Jakarta-Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga menyebut nama Denny Januar Ali atau Denny JA tak pernah masuk dalam daftar calon komisaris di berbagai perusahaan yang berada di bawah kementeriannya. "Belum ada nama Denny JA masuk ke kami. Sampai hari ini belum ada," ujar Arya saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta, Ahad, 19 Januari 2020.
Arya juga menampik bahwa nama Denny sempat masuk dalam bursa calon Komisaris Inalum. Sebelumnya, sempat beredar isu Denny JA meminta jabatan sebagai Komisaris Inalum kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. "Kami di kementerian enggak pernah terima nama beliau. Kalau Pak Luhut saya enggak ngerti, tapi di kementerian enggak ada," ujar Komisaris Inalum ini.
Toh, ujar Arya Sinulingga, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Inalum juga sudah lama digelar. Komisaris Utama dan Direktur baru juga sudah terpilih pada akhir November 2019 lalu.
Beberapa hari lalu, Denny JA mengklarifikasi kabar soal dirinya yang meminta jabatan di BUMN sebagai Komisaris Inalum. Kabar itu beredar lewat pesan di WhatsApp Group. Denny diduga ingin mengirimkan pesan kepada Luhut, namun pesan pribadi itu malah salah kirim dan diteruskan ke WhatsApp Group Tokoh Nasional. Walhasil, pesan itu bocor dan kemudian menyebar.
Denny mengklarifikasi kabar itu dalam bentuk cerpen dan menyebut bahwa bahwa kabar tersebut hanya gosip. Jika pun benar dia meminta jabatan di BUMN, kata Denny, pun tidak ada salahnya. Toh, dia ikut memenangkan Presiden Jokowi dua kali berturut-turut.
"Apa yang salah dengan seseorang yang ingin berperan ikut memajukan negaranya dengan mengajukan diri menjadi komisaris BUMN? Bukankah itu memang jabatan terbuka yang bisa diisi siapa saja yang kompeten?" ujar Denny lewat keterangan tertulis, Rabu, 15 Januari 2020.
DEWI NURITA