TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan sampai saat ini Pemerintah Provinsi Papua belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge.
Menurut Tinal, pemerintah provinsi tidak akan mengajak Wentius duduk bersama membahas masalah ini. Ia mempersilakan Wentius untuk datang kepadanya jika benar-benar ingin mengundurkan diri.
"Belum ada suratnya, bagaimana kami mau proses?" katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat lalu, 17 Januari 2020.
Tinal menuturkan bahwa roda pemerintahan di Nduga tetap berjalan normal. Bahkan, kata dia, Wentius tetap bekerja seperti biasa sebagai Wakil Bupati Nduga.
Meski demikian dia tak mau menyimpulkan bahwa Wentius membatalkan niatnya untuk meninggalkan kursi bupati. Apalagi, keinginan mundur diungkapkan Wentius secara lisan.
Kabar rencana pengunduran diri Wentius tersebar sejak Selasa, 24 Desember 2019.
Akun Twitter @jayapuraupdate mengunggah tiga foto seorang pria yang dalam keterangannya disebut sebagai Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge yang tengah berdiri di hadapan orang banyak.
Menurut informasi yang beredar, Wentius mundur sebagai bentuk protes atas penembakan aparat terhadap warga Nduga.
Soal penembakan warga Nduga oleh aparat, Tinal menyatakan masalah itu bukan ranah pemerintah provinsi.
"Kalau dia emosional, saya sampaikan, secara insidental di tempat itu, karena situasi yang begitu. Kami tidak bisa ajak duduk," ucapnya.
Tinal menuturkan pernyataan mundur Wentius harus dimaknai dengan banyak versi karena Wentius seorang politikus.