TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau helikopter Caracal milik TNI Angkatan Udara di Halim Perdanakusuma sebelum ia terbang ke Abu Dhabi. Helikopter Caracal ini bakal digunakan Jokowi dalam kegiatan kepresidenan.
"Presiden tadi melihat heli Caracal miliki TNI Angkatan Udara. Beliau melihat situasi di dalam pesawat, termasuk menanyakan masalah safety pesawat," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Ahad, 12 Januari 2020.
Hadi menjelaskan helikopter berjenis EC-725 AP/Caracal itu untuk sementara akan menggantikan helikopter Super Puma TNI-AU yang biasa digunakan oleh Jokowi. Alasannya, kata Hadi, helikopter Super Puma akan masuk perawatan.
"Kami harus mencarikan heli alternatif untuk dukungan VVIP. Sehingga saya display, saya laporkan ke beliau terkait dengan keamanan dan kenyamanan," ucap Hadi.
Hadi berujar, Jokowi meminta interior helikopter Caracal itu tidak perlu diubah lagi. "Jadi hanya untuk alternatif apabila heli utama itu masuk perawatan," tuturnya.
Helikopter Caracal merupakan helikopter angkut sedang serbaguna buatan Airbus Helicopters Prancis. Helikopter tersebut memiliki panjang 19,5 meter dan mampu memuat 2.200 kilogram beban barang atau 28 pasukan bersenjata lengkap.
Helikopter yang bisa diawaki hingga 6 orang tersebut memiliki kecepatan naik 1.670 kaki/menit dengan kecepatan maksimum 175 knots atau setara 324 km/jam dan kecepatan jelajah 152 knots atau 281,5 km/jam. Helikopter Caracal mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dengan jarak jelajah maksimum 526 nautical mile.