Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar: Tinggi Awan Hujan Penyebab Banjir Jabodetabek Capai 15 KM

image-gnews
Sejumlah Prajurit TNI AU memukul tabung penampung garam atau console dengan palu saat menyemai garam pada awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah Perairan Selat Sunda, Selasa, 7 Januari 2020. Operasi yang sudah dilakukan sejak 3 Januari 2020 tersebut bertujuan mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Prajurit TNI AU memukul tabung penampung garam atau console dengan palu saat menyemai garam pada awan dalam Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menggunakan Pesawat CN 295 di sekitar wilayah Perairan Selat Sunda, Selasa, 7 Januari 2020. Operasi yang sudah dilakukan sejak 3 Januari 2020 tersebut bertujuan mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Meteorologi dan Klimatologi Edvin Aldrian mengatakan tinggi awan hujan yang terjadi pada 31 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020 itu mencapai 15 kilometer.

"Tanggal 1 Januari itu luar biasa tinggi awannya 15 kilometer. Itu kalau gunung Everest, Himalaya tuh dua kalinya," kata Edvin kepada Tempo di Landasan Udara Halim Perdanakusuma pada Selasa, 7 Januari 2020.

Edvin yang juga seorang Profesor bidang Meteorologi dan Klimatologi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menegaskan awan kumulonimbus setinggi 15 kilometer itulah yang menyebabkan tingginya curah hujan di Jabodetabek sampai menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Ia pun menjelaskan bahwa hujan itu bukanlah hujan kiriman melainkan hujan lokal. Ditambah lagi, angin dari Cina Selatan menuju ke selatan cenderung kering. "Jadi udara terkumpul menumpuk terus. Jadi memang luar biasa itu. Sebelum tahun baru itu kan berapa hari terang sekali, jadi energi yang terkumpul besar sekali," kata Edvin.

Edvin mengatakan informasi tersebut ditemukannya melalui sebuah website dan aplikasi asal luar negeri yang menampilkan pergerakan atmosfer cuaca secara realtime hingga memaparkan pertumbuhan awan di suatu daerah beserta ketinggiannya. Aplikasi itu juga memberi alarm ketika cuaca berpotensi memburuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut lulusan program master dari Institute for Hydrospheric and Atmospheric Science, Universitas Nagoya Jepang itu, informasi rinci seperti itu menjadi menarik jika bisa dijadikan peringatan dini adanya awan-awan yang tidak normal atau terlalu tinggi.

Menurut Edvin, hal itu penting untuk dijadikan peringatan dini khususnya daerah berpotensi longsor dan banjir. "Nah itu menjadi pelajaran buat kita, kalau misalanya pertumbuhannya tidak wajar, ketinggiannya juga tidak wajar itu adalah suatu peringatan yang sangat bagus sekali," ujarnya.

Pertumbuhan awan itu bisa dipantau dan diprediksi dalam hitungan jam. Untuk itu, Edvin berharap Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG maupun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bisa mempertimbangkan pemberian akses informasi serupa kepada masyarakat sebagai bentuk peringatan dini. "Jadi bagusnya sih ada warning buat daerah, tiba-tiba awannya mencapai ketebalan yang sangat luar biasa itu dikasih warning dari BMKG atau dari Lapan. Karena kedua instansi itu yang bertanggung jawab pada tupoksi tersebut," ujarnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

24 menit lalu

Proses evakuasi korban tewas tertimbun tanah longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Jumat 26 April 2024. (ANTARA/HO-Basarnas Garut)
Usai Temukan 3 Korban Tewas Tanah Longsor, Basarnas Imbau Sebagian Warga Garut Mengungsi

Warga yang tinggal di perbukitan dan lereng diminta mengungsi untuk meminimalisir korban bencana tanah longsor sepanjang musim pancaroba saat ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

4 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

7 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
5 Panduan Terhindar dari Sambaran Petir

Selain banjir, sambaran petir menjadi bencana yang berbahaya dan patut untuk diwaspadai saat musim hujan.


BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

12 jam lalu

Beginilah penampakan Ibu kota Nusantara di Indonesia nantinya bila semua pembangunan sudah selesai. (Foto: IKN)
BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

15 jam lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

17 jam lalu

Pengendara kendaraan bermotor menembuh cuaca hujan yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya, Selasa 30 Januari 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi El Nino Southern Oscillation (ENSO) akan melemah dan berangsur ke kondisi netral pada tahun ini. TEMPO/Subekti.
BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.


Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

1 hari lalu

Foto udara proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

1 hari lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.