TEMPO.CO, Jakarta - Putra Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka hari ini menjalankan uji kelayakan sebagai kandidat calon Wali Kota Solo di DPD PDIP Jawa Tengah. Selain Gibran, kandidat lainnya adalah Achmad Purnomo, yang merupakan Wakil Wali Kota Solo saat ini.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya akan melakukan sejumlah pendekatan terkait kandidat-kandidat yang akan diusung di pemilihan wali kota Solo 2020.
Hal ini disampaikan Hasto saat ditanya soal kemungkinan memasangkan Gibran dan Achmad Purnomo. Dua orang tersebut berniat maju menjadi bakal calon wali kota Solo dari PDIP.
"Tentu saja berbagai pendekatan dilakukan, tapi kami belum membahas untuk Kota Solo," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2019.
Hasto juga mengomentari hasil survei Media Survei Nasional (Median) yang mencatat persaingan popularitas dan elektabilitas Gibran dan Purnomo. Survei 3-9 Desember itu mencatat elektabilitas Gibran masih kalah dari Purnomo.
Secara top of mind, elektabilitas Gibran sebesar 19,1 persen, sedangkan Purnomo 40,9 persen. Adapun dari pertanyaan tertutup elektabilitas keduanya secara berturut-turut 24,5 persen dan 45 persen.
Menurut Hasto, hasil survei bukanlah yang utama untuk partainya. Dia mencontohkan pemilihan gubernur DKI Jakarta yang diikuti Jokowi pada 2012 lalu. Ketika itu, hasil survei pun menempatkan Jokowi di bawah kandidat inkumben, Fauzi Bowo alias Foke.
"Ketika Pak Jokowi berhadapan dengan Pak Foke saat itu Pak Jokowi juga di bawah. Yang penting keyakinan partai dan seluruh kedisiplinan bagi anggota partai untuk mengamankan rekomendasi dari DPP," ujar dia.
Hasto mengatakan keputusan soal pencalonan di Pilkada Solo 2020 itu menjadi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ketika ditanya lagi soal simulasi pemasangan Gibran dan Purnomo, Hasto menjawab, "Variabelnya cukup banyak yang masih dibahas, tapi belum diputuskan."