TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembangunan gereja Kalam Kudus di Kelurahan Sriwijaya Kecamatan Girimaya, Kota Pangkalpinang akhirnya dibatalkan setelah adanya penolakan dari masyarakat setempat. Penolakan tersebut disebabkan pembangunan gereja itu akan dibangun oleh pihak luar dan berdekatan dengan permukiman masyarakat yang mayoritas muslim.
Dalam musyawarah yang digelar di Kantor Camat Girimaya, Selasa, 26 November 2019, kedua pihak gereja itu tidak akan dibangun karena selain dapat penolakan, pihak gereja juga tidak dapat memenuhi amanat Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006 dan Nomor 08 tahun 2006.
Camat Girimaya Syaiful Akbari mengatakan, kasus tersebut bermula dari sosialisasi yang dilakukan pihak gereja pada 18 Juli 2019 lalu. Sosialisasi ini yang dinilai warga sudah mengarah ke rencana pembangunan.
"Warga keberatan karena yang membangun pihak luar dan bukan warga situ. Kalau dari mediasi tadi saya lihat, warga sebenarnya tidak keberatan dibangun kalau gereja tersebut untuk memenuhi kebutuhan beribadah umat Kristen yang berdomisili di kelurahan Sriwijaya. Tapi ini pihak luar yang bukan berdomisili di situ" ujar Syaiful kepada wartawan, Selasa, 26 November 2019.
Syaiful menuturkan dalam pertemuan tersebut diketahui pihak gereja belum mampu memenuhi persyaratan pembangunan rumah ibadah seperti yang tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri.
"Kecamatan cuma memfasilitasi saja. Mediasinya dilakukan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang yang diwakili Asisten 1, Perwakilan dari Kementerian Agama, Kepolisian dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB). Hasilnya disepakati gereja tidak akan dibangun," ujar dia.
Kapolsek Bukit Intan Ajun Komisaris Adi Putra mengatakan, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif terkait penolakan itu. Setelah disepakati dalam musyawarah, kata dia, silahturahmi kedua belah pihak tetap terjalin dan tidak ada persoalan lagi.
"Saya jelaskan pembangunan itu baru rencana saja. Kita pertemukan agar masyarakat juga tidak termakan isu dan terpancing emosi. Sudah disepakati tidak dibangun gereja itu. Alhamdulillah situasi tetap kondusif dan kedua belah pihak juga sepakat untuk terus saling bersilaturahmi," ujar dia.