TEMPO.CO, Jakarta - Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, mengatakan tak pernah mengincar secara khusus mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Ia mengatakan melakukan amaliyah tanpa mengincar satu atau sekelompok orang tertentu. Amaliyah dalam hal ini merupakan istilah yang kerap dipakai oleh kelompok teroris ketika akan beroperasi.
"Qadarullah atau takdir Allah bahwa ia yang datang ke Pandenglang. Saya tetap akan melakukan amaliyah meski yang datang bukan Pak Wiranto. Penusukan itu sudah menjadi takdir Pak Wiranto," kata Abu Rara seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 3-9 November 2019.
Syahrial menuturkan rencana penusukan ini bermula ketika ia mendengar lalu lalang helikopter di Menes di Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten pada 9 Oktober 2019. Rumah kontrakan Abu Rara berada sekitar 300 meter dari alun-alun itu.
Karena penasaran Abu Rara mengecek ke alun-alun. Ia pun tahu bahwa akan ada pejabat dari Jakarta yang datang ke sana. Malam itu juga, Abu Rara memutuskan akan menyerang pejabat tersebut. Cerita selengkapnya bisa dibaca di Majalah Tempo "Pengakuan Seorang Pengguna Facebook".
Abu Rara menusuk Wiranto ketika Politikus Hanura itu tengah berkunjung ke Pandeglang, Banten pada 10 Oktober 2019. Saat menjalankan aksinya, Abu Rara tak sendiri. Ia ditemani sang istri, Fitria Diana, yang juga ikut beraksi dengan menikam punggung Kepala Kepolisian Sektor Menes Komisaris Dariyanto.
Catatan redaksi: Isi berita ini telah diubah pada Ahad, 3 November 2019 pukul 11.23 WIB. Ada kesalahan penulisan soal asal partai Wiranto.