TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa di Malang kembali turun ke jalan. Mereka menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Senin 21 Oktober 2019. Aksi dimulai dengan berkumpul di depan stadion Gajayana Malang.
"Kita longmarch ke depan gedung dewan," kata salah seorang peserta aksi, In'am El Mushoffa.
Mereka tergabung dalam front rakyat melawan oligarki. Aksi ini tepat usai pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Mereka menyampaikan beberapa pesan kepada Presiden dan Wakil yang telah dilantik.
Mereka kembali mengingatkan ancaman oligarki. Hanya segelintir orang, katanya, namun mempengaruhi arah dan kebijakan Negara. Keberadaan oligarki, kata In'am, berbahaya. Lantaran hanya akan menguntungkan elite. Sementara kesejahteraan dan nasib rakyat diabaikan.
Meski aksi belum dimulai, namun penjagaan ketat dilakukan di depan gedung Balai Kota dan DPRD Kota Malang. Dua gedung yang berhimpitan itu dijaga ratusan aparat kepolisian. Serta dibantu Satuan Polisi Pamong Praja.
Jalan utama di jantung Kota Malang ini juga ditutup. Akses jalan kendaraan dialihkan ke jalan lain.
Sebelumnya pada akhir September lalu mahasiswa di Malang berunjuk rasa menolak rancangan undang-undang yang kontroversial seperti RKUHP. Mereka juga mendesak Jokowi membuat Perpu KPK.