INFO NASIONAL — Penyelenggaraan Kalbe Junior Scientist Awards (KJSA) 2019 telah memasuki penjurian tahap kedua. Pada fase ini, 20 orang peserta yang tersaring dari jumlah total 424 pendaftar kembali disaring hingga 10 besar, yaitu lima untuk kategori sekolah dasar (SD) dan lima untuk kategori sekolah menengah pertama (SMP). Kegiatan ini dilaksanakan di Meeting Room Hotel Atlet Century Park, pada Selasa, 15 Oktober 2019.
Ketua Dewan Juri KJSA 2019, Nurul Taufiqu Rachman, mengungkapkan bahwa para peserta yang masih berusia belia ini sungguh memberikan kejutan yang luar biasa kepada para mentor dan dewan juri.
Tema KJSA Goes Digital yang diusung tahun ini, secara tidak terduga menghadirkan sejumlah karya digital yang unik dan menarik. Bahkan, kondisi ini membuat para dewan juri dan mentor kesulitan dalam memilih para finalis sesuai kriteria penjurian yang telah disepakati.
“Jadi, ada tiga poin yang kita nilai di dalam kegiatan ini. Orisinalitas ide adalah yang paling besar dinilai dari karya adik-adik ini, kemudian yang kedua perwujudannya dan yang terakhir adalah potensi pemanfaatannya,” ujar Nurul yang juga Ketua Komisi Teknis Material Maju Dewan Riset Nasional (DRN).
Pada kesempatan berbeda, dewan juri lainnya, yakni Onno Widodo Purbo mengatakan bahwa ia tidak menyangka kemampuan para peserta yang dinilainya sudah setara dengan para desainer program digital dewasa. Padahal, para peserta junior ini masih duduk di bangku SD dan SMP.
“Yang seru adalah materialnya, anak SD-SMP yang kita pikir belum bisa apa-apa, masih lucu, tapi bisa bikin program. Ya, mungkin mereka didampingi dalam pembuatan, tapi ternyata mereka paham dan sanggup menerangkan proses coding program tersebut,” katanya sembari heran.
Lebih jauh, Onno menilai kemampuan kaum belia yang nantinya akan menjadi harapan bangsa di masa depan ini sudah sangat maju, sehingga sangat layak untuk mendapatkan perhatian khusus, baik dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan maupun para pegiat pendidikan.
Suasana proses penjurian KJSA 2019 di Jakarta pada Selasa, 15 Oktober 2019.
Adapun 10 finalis terpilih, masing-masing lima dari kategori SD dan lima dari kategori SMP adalah sebagai berikut:
Kategori sekolah dasar.
- Anneke Nazeeya Setiawan (Bandung, Jawa Barat) dengan program “Kick it Out”.
- Ghirta Mahataksya (Denpasar, Bali) dengan program “Alat Pengisian Kemasan Botol Otomatis Pada UMKM Jamu Tradisional Berbasis Esp 32”.
- Muhammad Akbar (Tangerang, Banten) dengan program “Alat Cuci Tangan Otomatis”.
- Mahrus Ali Fawwas (Gresik, Jawa Timur) dengan program “Mobile Detektif Kahol (Detektor Aktif Kadar Alkohol) menggunakan Internet of Things”.
- Zayyan Ahmad Hanan (Depok, Jawa Barat) dengan program “Kampanye Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam X lewat Minecraft”.
Kategori sekolah menengah pertama.
- Gavin Malik Setiawan (Bandung, Jawa Barat) dengan program “Jemput Aku”.
- Kurnia Ramadhani Wibawaningtyas (Bantul, DI Yogyakarta) dengan program “Alat Otomatis Pemberi Nutrisi Pada Budidaya Sayuran Hidroponik”.
- Else Windasari (Ponorogo, Jawa Timur) dengan program “Robot Orak–Arik Gabah Berbasis Microcontroller Arduino Nano dan Smartphone Android”.
- Sofi Wulan Ramadhani (Denpasar, Bali) dengan program “Automatic Trash Machine (ATM)”.
- Callista Samantha Dina Charis (Bogor, Jawa Barat) dengan program “Smart Digital IOT System”.
KJSA adalah program yang diluncurkan oleh PT Kalbe FarmaTbk (Kalbe) sebagai penghargaan atas karya sains terbaik siswa-siswi tingkat sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Menyongsong era industri 4.0, maka pelaksanaan KJSA yang kesembilan ini mengusung tema KJSA Goes Digital.
“Sejalan dengan era digital, KJSA berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Tema KJSA Goes Digital diharapkan menjadi langkah awal diperkenalkannya karya sains berbasis digital pada anak-anak untuk menjawab permasalahan yang ada di sekitar mereka,” ujar Head of Corporate Communications & Sustainability PT Kalbe Farma Tbk, Melina Mariane Karamoy.
Melina mengungkapkan bahwa Kalbe bekerja sama dengan PP-IPTEK untuk menampilkan berbagai alat peraga para pemenang di Junior Scientist Area yang bisa dilihat oleh pengunjung. Hal ini dimaksudkan agar karya para finalis dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya.
Tahap final penjurian dikemas dalam rangkaian pameran karya para peserta, penjurian dan awarding KJSA 2019. Puncak acara ini akan dilaksanakan dalam acara Indonesian Science Expo (ISE) 2019 yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten pada 23-26 Oktober mendatang. (*)