TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Amanah Mathlaul Anwar Irsyad Djuwaeli kaget melihat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto terjatuh. "Saya baru turun dari mobil, kejadiannya begitu cepat," kata Irsyad ketika dihubungi pada Kamis, 10 Oktober 2019.
Irsyad adalah penjemput Wiranto yang tiba dari Jakarta dengan helikopter di alun-alun Menes, Pandeglang. Dari alun-alun, ia menumpang satu mobil dengan Wiranto. Ia juga yang semobil dengan Wiranto mengantar balik dari Kampus Universitas Mathlaul Anawar (Unma) di Cikaliung menuju alun-alun Menes, dan selanjutnya terbang ke Jakarta.
Wiranto adalah Ketua Dewan Penasihat Mathlaul Anwar. Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar setelah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah ini baru menyelesaikan pembangunan gedung perkuliahan Kampus Universitas Mathlaul Anawar (Unma).
Sebagai ketua dewan penasihat, Wiranto diundang untuk meresmikan gedung ini. Undangan telah masuk ke Wiranto setidaknya sejak dua bulan sebelumnya. Wiranto sempat beberapa kali akan hadir, tapi ia batalkan karena kesibukannya sebagai pembantu presiden.
Mathlaul Anwar berdiri tahun 1916 di Menes, Pandeglang. Pondok ini berjarak sekitar 7 kilometer dari alun-alun Kecamatan Menes. Menurut Isryad, Wiranto telah menjadi pengurus Mathlaul Anwar sejak 20 tahun lalu ketika masih Panglima TNI.
Gedung perkuliahan kampus Unma ini dibangun di Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Seketi, Kabupaten Pandeglang. Menurut Isryad, kampus ini berjarak sekitar 15 kilometer dari alun-alun Kecamatan Menes.