TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 17 orang dan instansi dinilai telah bekerja keras dan peduli terhadap masalah warga negara Indonesia atau WNI di luar negeri. Mereka atas nama kemanusiaan terbukti melayani dengan sepenuh hati atas berbagai kesulitan yang dihadapi pekerja migran. Pada Rabu malam, 11 September 2019, mereka menerima anugerah Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award dari Kemeterian Luar Negeri RI.
"Acara ini menunjukkan adanya dua budaya penting. Pertama sebagai ungkapan terima kasih kepada semua pihak. Kedua, bukti bahwa kolaborasi mampu mengatasi masalah, khususnya pelayanan WNI di luar negeri," kata Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi dalam sambutannya.
Menurut Retno, kesan bahwa diplomat terlambat merespons dan menangani masalah pelayanan warga berangsur-angsur berkurang. Kini, kata dia, yang muncul justru kebanggaan apabila petugas bisa membantu. "Sebab, di situlah sebenarnya tugas diplomasi, melayani publik, membangun sistem kuat yang berpihak kepada pelayanan WNI."
Menteri Retno memuji Hassan Wirajuda Perlindungan Award sebagai bentuk revolusi pelayanan diplomat kepada WNI. Di sini, kata dia, negara benar-benar hadir ketika publik membutuhkan. "Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa diplomasi adalah perlindungan warga. Ada revolusi lain, yaitu revolusi diplomasi ekonomi di mana diplomat akan lebih tinggi lagi perannya," kata Retno.
Mereka yang mendapat anugerah terdiri dari 8 kategori. Kategori Kepala Perwakilan RI diberikan kepada Sujatmiko sebagai Dubes RI untuk Brunai Darussalam dan Krhisna Djelani selaku Konjen RI di Kinibalu, Malaysia. Kategori pejabat dan staf perwakilan, dianugerahkan kepada Mulkan Lekat menjabat Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur, Andini Fitrilah pejabat fungsi konsuler di KJRI Mumbai, India.
Baca juga:
Berikutnya Amat Fajri Mangkurejo sebagai staf lokal KJRI Jeddah, Arab Saudi, Lim Kyong Il selaku staf lokal KBRI Seoul, Korea Selatan serta Galuh Indriyati staf lokal KBRI Kuala Lumpur.
Anugerah kategori mitra kerja diberikan kepada Direktorat Bina KUA Luar Negeri. Anugerah kategori mitra kerja perwakilan diberikan kepada Tenaganita Penang, sebuah LSM di Penang, Malaysia dan Valery A. Radchenko, Konsul Kehormatan RI di St. Petersburg, Rusia.
Anugerah kategori pemerintah daerah diberikan kepada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Desa Lontar, Kabupaten Serang, Banten. Kategori masyarakat madani di luar negeri, anugerah diberikan kepada IMWU (Indonesian Migrant Workers Union) Balanda. Sedangkan kategori media dan jurnalis, yaitu detik.com, narasi.tv dan Aditya Widya Putri dari tirto.id. Anugerah kategori pelayanan publik kantor perwakilan diberikan kepada KBRI Kuala Lumpur.
Menurut Ketua Dewan Juri Hassan Wirajuda Perlindungan Award, Andri Hadi, acara ini diadakan mulai 2015. Sejak itu sudah ada 83 orang yang mendapat anugerah. "Untuk tahun ini ada 51 kandidat yang diusulkan mendapat anugerah, yang terpilih 17 orang," kata Andri yang juga Direktur Jenderal Protokol dan Konselor Kemenlu ini.
Hadir dalam acara tersebut di antaranya mantan Menteri Luar Negeri Nur Hassan Wirajuda, pakar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana serta Gubernur DIY Sultan HB X.
Menurut Sultan, prinsip pemerintahannya mengirimkan warga ke luar negeri, yaitu harus jelas perusahaannya, alamat, jenis pekerjaan, juga nomor handphone yang bisa dihubungi. Jangan sampai data tidak cocok dengan faktanya. "Inilah komitmen pemerintah daerah untuk warganya yang mencari pekerjaan ke luar negeri," kata Sultan seusai menerima anugerah Hassan Wirajuda Perlindungan WNI Award 2019.