TEMPO.CO, Jakarta - Abdul Somad memenuhi undangan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pada Rabu, 21 Agustus 2019. Ia hadir ke Kantor MUI di jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Somad bertemu dengan sejumlah pengurus MUI dalam sebuah pertemuan tertutup. Usai pertemuan yang berjalan sekitar 30 menit, Somad menyampaikan lima poin, terkait kunjungan itu.
Yang pertama, ia menjelaskan datang sebagai anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Riau. "Ini silaturahmi antara ustad-ustad di daerah dengan alim ulama di pusat. Alhamdulillah silaturahim berjalan baik," kata Somad.
Somad kembali memberikan klarifikasi terkait ceramahnya yang belakangan menjadi kontroversi di media sosial.
Penceramah ini menegaskan kembali bahwa saat itu omongan dia adalah menjawab pertanyaan dari peserta pengajian. Saat itu, kata dia, ia memberikan ceramah subuh di Masjid Agung An-Nur Riau.
"Ceramah saya yang diviralkan itu adalah menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, bukan inti permasalahan," kata Somad.
Selanjutnya, Somad mengatakan bahwa ceramahnya dilakukan dalam bentuk forum tertutup dan hanya diikuti oleh umat muslim saja. Karena itu, pesan yang ia sampaikan memang tak ditujukan untuk umat beragama lain.
Somad berargumen bahwa isi jawaban di ceramah itu adalah bentuk penjelasan terkait akidah keyakinan umat muslim.
"Di Islam diajarkan sesungguhnya malaikat tidak lah masuk ke dalam rumah, kalau di dalam rumah itu ada patung. Kenapa malaikat tak mau masuk, karena di antara tempat tinggal jin adalah patung," kata Somad.
Oleh sebab itu, Abdul Somad menyebut penjelasan itu dijelaskan dalam rangka menjaga akidah umat islam. "Saya tak sedang dalam kapasitas perbandingan agama atau berdialog, tapi menjelaskan akidah umat islam," kata dia.