TEMPO.CO, Nusa Dua - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar sama sekali tak menyinggung soal menteri kabinet mendatang dalam pidatonya di pembukaan Muktamar PKB tadi malam. Politikus yang akrab disapa Cak Imin ini pun mengklaim menyerahkan persoalan menteri kepada Presiden terpilih Joko Widodo.
"Karena menteri urusannya Presiden. Kami dalam posisi mendukung Presiden sepenuhnya, memberikan keleluasaan kepada Presiden untuk memilih menteri-menterinya," kata Muhaimin di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa malam, 20 Agustus 2019.
Sikap Muhaimin ini berbeda dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pembukaan Kongres V PDIP di Bali pada 8 Agustus lalu. Kala itu, Megawati blak-blakan menyatakan tidak mau jika jatah menteri partai banteng cuma sedikit.
Muhaimin mengklaim komunikasi dengan Jokowi perihal penyusunan kabinet berjalan lancar. Dia juga menampik ada kebuntuan komunikasi.
Ditanya soal sikapnya yang tak lagi frontal seperti sebelumnya, Muhaimin meyakini Jokowi mengetahui apa yang pas untuk PKB. Sebelumnya, Muhaimin beberapa kali berharap PKB mendapat sepuluh kursi menteri di kabinet Jokowi periode mendatang.
"Ya menteri itu kan hak prerogatifnya Presiden. Pesan (dari PKB) itu sudah ditangkap semua orang," kata Muhaimin.
Dalam pidatonya saat membuka acara Muhaimin hanya memuji-muji program pemerintahan Presiden Joko Widodo selama lima tahun ini maupun rencana periode 2019-2024.
"PKB bersyukur menjadi bagian dari sejarah peradaban fondasi bangsa ke arah kemajuan yang lebih cepat," kata Muhaimin di di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Selasa malam, 20 Agustus 2019.
Dalam sambutan Muktamar PKB, Muhaimin memuji di antaranya proyek infrastruktur yang telah dikerjakan Jokowi di periode pertama pemerintahannya. Dia juga menyatakan komitmen PKB untuk mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. "PKB seluruh kader, para kiai, akan senantiasa di belakang Pak Presiden untuk menyukseskan," kata dia.