TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso mengklaim tak masalah dengan keputusan Jokowi yang hanya memberi porsi 45 persen menteri dari partai politik untuk kabinetnya mendatang.
"Enggak apa-apa. Untuk saya sudah bagus aja. Yang memakai siapa? Yang menggunakan siapa?" kata Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Agustus 2019.
Oesman mengatakan partainya menyerahkan urusan penyusunan menteri kepada Jokowi. Dia juga menampik anggapan bahwa Jokowi tak mengajak bicara para pimpinan partai politik pengusungnya perihal menteri.
Menurut Oesman, Jokowi sudah mengajak bicara setiap pimpinan partai politik pengusungnya secara bergantian. Oso sebelumnya juga bertemu Jokowi di Istana Bogor dengan membawa jajaran pengurus Hanura, 24 Juli lalu.
"Siapa bilang, masing-masing mungkin sudah diajak bicara, satu-satu dipanggil. Kalau saya sih sudah tahu dan sudah pernah bicara sama beliau," kata Oesman.
Oesman enggan merinci jatah menteri untuk Hanura. Dia mengklaim tak ingin mendahului Jokowi dengan membocorkan perihal itu. Menurut Oesman, partai koalisi memang sudah seharusnya mendukung keputusan Jokowi.
"Bukan mendukung tapi mengatur Presiden. Itu tidak bisa," kata dia.
Jokowi sebelumnya mengatakan telah selesai menyusun anggota kabinet, untuk periode kedua di pemerintahannya. Ia menyebut pengumuman nama-nama menteri itu bisa dilakukan kapan saja.
Menurut Jokowi, 55 persen dari jumlah menteri berasal dari kalangan profesional yang dia pilih. Sisanya merupakan usulan dari partai politik.