Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

TGB Zainul Majdi Bicara Solusi Redam Konflik Horizontal

Reporter

Editor

Purwanto

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Ilustrasi kerusuhan. Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat dua periode Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi menilai konflik horizontal di masyarakat yang seringkali dipicu oleh faktor agama, sumber daya alam dan lemahnya hukum dapat diredam dengan kekuatan dan nilai-nilai kearifan lokal.

Hal ini berdasarkan pengalamannya mengkaji rendahnya angka konflik horizontal di kawasan Lombok Utara.

"Padahal di sana itu tempat wisata NTB yang cukup berkembang, mestinya ketika pariwisata berkembang itu potensial dengan konflik agraria, benturan masyarakat asli dan pendatang. Apa karakter mereka? ternyata basis meredam adalah kekuatan masyarakat di tingkat desa,” kata TGB Zainul Majdi dalam diskusi buku "Desa Millenium Ketiga Prospek dan Tantangan Bisnis" di Jakarta, Rabu.

Menurut TGB Zainul Majdi di Lombok Utara dikenal istilah awig-awig yang merupakan produk hukum adat yang telah disepakati bersama.

Dalam mengatasi pencurian misalnya, masyarakat di Lombok Utara menghukum pencuri dengan membawanya keliling desa dengan kalung bertuliskan “saya pencuri” sebelum akhirnya dikeluarkan dari kampung.

“Kalau (pencurinya) orang Inggris ya tulisannya bahasa inggris, dan itu berlaku bagi semua orang. Nilai budaya ini menjaga mereka dari konflik horizontal, ada bagian dari khazanah budaya mereka yang jadi solusi,” ucap dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menariknya, kata TGB Zainul Majdi, meski secara pengamanan syariah Lombok Utara dikenal tidak terlalu kental, tapi nilai budaya dan kearifan yang tumbuh ternyata paralel dengan penghayatan keagaman.

“Tatanan sosial, keagamaan dan lingkungan bisa selaras karena punya kearifan lokal yang efektif dan itu adanya di Indonesia. Di Lombok Utara mereka punya tata nilai yang tidak hanya diapresiasi secara kolektif tapi efektif difungsikan,” ujar dia.

Oleh karena itu, TGB Zainul Majdi melihat Undang-undang Desa secara positif karena azas rekognisi dan subsidiaritas di dalamnya.

Dari sisi basis legal upaya untuk memberdayakan desa sudah bagus dan ditangkap oleh masyarakat desa.

“Artinya ada kesadaran yang tumbuh untuk mengkonsolidasikan dirinya, tumbuh, belajar, agar jadi ruang, geografis, demografis, dan sosiologisnya. Kadang kita bicara tentang mereka dalam paradigma yang keliru, padahal mereka yang punya khazanah untuk kita,” ucap dia.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


TGB Bantah Jadi Inisiator Jaringan Alumni Mesir Dukung Jokowi

9 Februari 2019

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, memasuki mobil setelah memberi keterangan pers terkait dengan pemberitaan terhadap dirinya di Jakarta, Rabu, 19 September 2018. Perkara divestasi dan penjualan saham Newmont yang menyeret nama TGB ini ada dalam majalah Tempo edisi 17 September 2018 dengan laporan utama berjudul
TGB Bantah Jadi Inisiator Jaringan Alumni Mesir Dukung Jokowi

TGB mengatakan ia hanya diundang oleh jaringan alumni Mesir untuk mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin.


TGB Sebut Ruang Publik Sudah Pengap dan Banyak Racun Kebohongan

6 Februari 2019

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi, memberi keterangan pers terkait dengan pemberitaan terhadap dirinya, di Jakarta, Rabu, 19 September 2018. TGB Zainul Majdi menegaskan aliran dana yang masuk ke rekeningnya berasal dari pendapatannya yang sah. ANTARA/Hafidz Mubarak A
TGB Sebut Ruang Publik Sudah Pengap dan Banyak Racun Kebohongan

TGB Muhammad Zainul Majdi mengajak anak- anak muda untuk membersihkan ruang publik dari berita- berita tidak benar.


Pembebasan Abu Bakar Baasyir Berpotensi Kacaukan Sistem Hukum

20 Januari 2019

Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat 18 Januari 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Pembebasan Abu Bakar Baasyir Berpotensi Kacaukan Sistem Hukum

Pembebasan terhadap Abu Bakar Baasyir dinilai tanpa landasan. "Presiden dapat dianggap mengangkangi konstitusi,"


TGB Hadiri Debat Capres Atas Undangan Kubu Jokowi - Ma'ruf

17 Januari 2019

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, memberi keterangan pers terkait dengan pemberitaan terhadap dirinya di Jakarta, Rabu, 19 September 2018. KPK menduga ada unsur kerugian negara dalam dividen hasil penjualan saham PT Newmont Nusa Tenggara kepada PT Amman Mineral Internasional yang diduga melibatkan TGB. ANTARA/Hafidz Mubarak A
TGB Hadiri Debat Capres Atas Undangan Kubu Jokowi - Ma'ruf

TGB tiba di tempat debat capres sambil menenteng jaket, seragam tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf.


TGB Jadi Pengurus Golkar, Fahmi: Tak Ada Riak saat Penunjukkan

21 Desember 2018

Mantan Gubernur NTB, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi, memasuki mobil setelah memberi keterangan pers terkait dengan pemberitaan terhadap dirinya di Jakarta, Rabu, 19 September 2018. Perkara divestasi dan penjualan saham Newmont yang menyeret nama TGB ini ada dalam majalah Tempo edisi 17 September 2018 dengan laporan utama berjudul
TGB Jadi Pengurus Golkar, Fahmi: Tak Ada Riak saat Penunjukkan

TGB langsung mendapatkan dua jabatan penting setelah resmi bergabung ke Partai Golkar.


Fahmi Idris Sebut TGB Butuh Golkar untuk Naik Kelas

21 Desember 2018

Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Muhammad Zainul Majdi seusai menghadiri rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 10 Agustus 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Fahmi Idris Sebut TGB Butuh Golkar untuk Naik Kelas

Dewan Pembina Partai Golkar menyebut TGB membutuhkan mereka untuk naik kelas.


TGB Gabung Golkar, Airlangga: Semoga Menambah Semangat Kader

21 Desember 2018

Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Muhammad Zainul Majdi seusai menghadiri rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 10 Agustus 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
TGB Gabung Golkar, Airlangga: Semoga Menambah Semangat Kader

TGB Zainul Majdi secara resmi bergabung dengan Golkar.


Airlangga Hartarto Berharap TGB Kerek Elektabilitas Golkar

21 Desember 2018

Gubernur Nusa Tenggara Barat TGB Muhammad Zainul Majdi seusai menghadiri rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 10 Agustus 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Airlangga Hartarto Berharap TGB Kerek Elektabilitas Golkar

Airlangga Hartarto berharap TGB bisa mendongkrak elektabilitas Golkar dalam Pemilu 2019.


Bergabung dengan Golkar, Kisah Perjalanan Politik TGB

21 Desember 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi mengunjungi pengungsian korban gempa bumi di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 30 Juli 2018. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Bergabung dengan Golkar, Kisah Perjalanan Politik TGB

TGB pernah menjadi kader di PBB dan Demokrat. Sempat ditaksir NasDem.


Alasan TGB Masuk Golkar: Partai Moderat, Tidak Kanan, Tidak Kiri

21 Desember 2018

Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi saat tiba di Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, NTB, Ahad, 2 September 2018. Bantuan yang diberikan berupa tabungan Rp 50 juta untuk perbaikan rumah yang rusak berat. ANTARA/Ahmad Subaidi.
Alasan TGB Masuk Golkar: Partai Moderat, Tidak Kanan, Tidak Kiri

TGB mengatakan alasannya bergabung dengan Golkar karena partai tersebut moderat.