Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Malu Karhutla Jadi Berita Utama di Malaysia dan Singapura

image-gnews
Sejumlah warga  berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 31 Juli 2019. Petugas BPBD Aceh dibantu warga terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat agar tidak terus meluas. ANTARA
Sejumlah warga berusaha memadamkan kebakaran lahan di Desa Suak Pangkat, Kecamatan Bubon, Aceh Barat, Aceh, Rabu, 31 Juli 2019. Petugas BPBD Aceh dibantu warga terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Aceh Barat agar tidak terus meluas. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan kecewa dengan adanya peningkatan titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang terjadi pada tahun 2019. Dari laporan yang ia terima, terdapat kenaikan titik panas sebesar 69 persen, di 17 provinsi dibanding tahun lalu.

Bahkan asap akibat kebakaran ini telah sampai ke Singapura dan Malaysia. Masuknya asap ini bahkan menjadi judul utama di berita-berita negara tetangga.

"Saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL (di Singapura dan Malaysia), jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa, ternyata asap. Hati-hati malu kita kalau ngga bisa menyelesaikan ini," kata Jokowi saat memberi arahan di acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 2019, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.

Jokowi mengatakan Malaysia dan Singapura sudah senang dengan tak adanya asap kebakaran hutan dalam empat tahun terakhir. Pada 2015, kebakaran hutan dan lahan memang terjadi sangat parah dan merugikan Indonesia.

Pada tahun ini, meski kebakaran tak separah 2015, namun asap tetap sampai ke negara tetangga. Karena itu, Jokowi kembali mengingatkan para Kepala Daerah, Pangdam, hingga Kapolda di daerah rawan, agar dapat lebih tanggap menghadapi kebakaran hutan.

Bahkan Jokowi mengingatkan sanksi lama tetap berlaku jika karhutla tetap terjadi. Hal ini diharapkan dapat membuat pencegahan juga dilakukan, dan tak hanya penanganan saja. "Aturan yang saya sampaikan 2015 masih berlaku. Saya kemarin sudah telepon Panglima TNI, saya minta copot yang tidak bisa mengatasi. Saya telepon lagi, 3 atau 4 hari yang lalu kepada Kapolri, copot kalau nggak bisa mengatasi kebakaran hutan dan lahan," kata Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

12 jam lalu

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.


Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

1 hari lalu

Pevita Pearce menikah. Foto: Instagram.
Pevita Pearce Menikah, Ini Profil Suaminya: Pengusaha Malaysia dengan Jabatan Mentereng

Pevita Pearce mengumumkan pernikahannya hari ini. Ia menikah dengan Mirzan Meer, pengusaha dan anak pemilik Habib Group di Malaysia.


10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

3 hari lalu

Umat Hindu berjalan di atas 272 anak tangga kuil Batu Caves sebagai bagian dari ziarah mereka selama festival Thaipusam di Kuala Lumpur, Malaysia, 31 Januari 2018. (AP Photo/Sadiq Asyraf)
10 Objek Wisata di Kuala Lumpur, Tak Hanya Menara Kembar dan Batu Caves

Kuala Lumpur terkenal dengan sejumlah tempat ikonik, termasuk Menara Kembar Petronas dan Batu Caves. Jangan lupa kunjungi tempat-tempat bersejarah.


BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

5 hari lalu

Tim Manggala Agni memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Pulau Semembu, Indralaya Utara, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Senin, 5 Agustus 2019. BPBD Sumsel mencatat per awal Agustus, Ogan Ilir menjadi kabupaten dengan wilayah kebakaran lahan terluas yaitu seluas 121,5 hektare dari enam wilayah rawan kebakaran lahan dan hutan di Sumsel. ANTARA
BRGM Angkat 5 Isu dalam Rencana Pengelolaan Gambut Sumsel, Antisipasi Karhutla Paling Menonjol

Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut Sumsel 2024-2053 mencakup 5 isu strategis, termasuk karhutla dan kemiskinan.


Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

6 hari lalu

Menara Kembar Petronas berbalut cahaya merah untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 Januari 2023. (Xinhua/Chong Voon Chung)
Malaysia Didatangi 16 Juta Wisatawan Asing dalam 8 Bulan, Turis Indonesia Terbanyak Kedua

Wisatawan asing terbanyak yang mengunjungi Malaysia berasal dari Singapura, disusul Indonesia dan Cina.


10 Pusat Perbelanjaan Terbaik di Kuala Lumpur yang Wajib Dikunjungi

6 hari lalu

Pavilion Kuala Lumpur, Malaysia. Unsplash.com/Ismail Teh
10 Pusat Perbelanjaan Terbaik di Kuala Lumpur yang Wajib Dikunjungi

Kuala Lumpur menawarkan beragam pusat perbelanjaan mewah seperti The Starhill, Pavilion, dan KLCC. Wisatawan dapat menikmati belanja, hiburan, hingga kuliner di destinasi modern ini.


Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi kanker ovarium. Istimewa
Kronologi Bayi di Malaysia Terkena Kanker Ovarium, Ini Penjelasannya

Penyebab kanker ovarium pada bayi masih menjadi pertanyaan besar.


Mengenali Kanker Ovarium: Kondisi dan Jenisnya

7 hari lalu

Ilustrasi kanker ovarium. Istimewa
Mengenali Kanker Ovarium: Kondisi dan Jenisnya

Bayi berusia 19 bulan di Malaysia telah didiagnosis mengalami kanker ovarium. Kabar ini mendapat banyak sorotan


KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

8 hari lalu

Petugas Manggala Agni Daops Sumatera XI Bukit Tempurung dibantu anggota Masyarakat Peduli Api Desa Catur Rahayu menyiapkan selang saat memadamkan kebakaran lahan di perbatasan Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, Rantau Panjang, Muaro Jambi, Jambi, Senin 2 September 2024. Satgas Karhutla setempat menurunkan puluhan personel dari Manggala Agni, TNI, dan Masyarakat Peduli Api Kabupaten Tanjung Jabung Timur guna mengantisipasi perluasan kebakaran yang telah memasuki wilayah perbatasan Kabupaten Muaro Jambi dengan Tanjung Jabung Timur, sementara hingga Senin (2/9/2024) kebakaran yang telah memasuki hari kesepuluh itu masih belum berhasil dipadamkan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
KLHK: Kebakaran Hutan Tahun Ini Telah Emisikan 41,2 Juta Ton CO2

KLHK mencatat emisi karbon dari kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun ini sampai dengan 30 September 2024 sebesar 41.201.963 ton CO2 ekuivalen


KLHK Klaim Kurangi Kebakaran Hutan Hampir 60 Persen Sepanjang Tahun Ini

8 hari lalu

BPBD Kalimantan Barat memantau kebakaran hutan dan lahan pada salah satu lahan HGU di perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Sanggau. ANTARA/HO : BPPD Kalbar
KLHK Klaim Kurangi Kebakaran Hutan Hampir 60 Persen Sepanjang Tahun Ini

KLHK memastikan pengendalian kebakaran hutan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas menjelang pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto.