Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nurdin Abdullah: Tak Ada Dualisme Pemimpin di Sulawesi Selatan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Nurdin Abdullah (kanan) dan Andi Sudirman Sulaiman (kiri) setelah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 5 September 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Nurdin Abdullah (kanan) dan Andi Sudirman Sulaiman (kiri) setelah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, 5 September 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gubenur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar dalam kepemimpinan antara ia dan wakilnya, Andi Sudirman Sulaiman. "Enggak ada dualisme, kami berkomunikasi dengan baik kok," ujar Nurdin saat ditemui Tempo di kantor DPP PDIP Diponegoro, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2019.

Sebelumnya, Pansus Angket DPRD Provinsi Sulsel menyoal dualisme kepemimpinan di tubuh pemerintahan provinsi antara Nurdin Abdullah dan wakilnya Andi Sudirman Sulaiman. Hal itu ditengarai dari sikap Andi yang menandatangani SK pengangkatan 193 pejabat di provinsi itu, tanpa sepengetahuan Nurdin. Pansus pun mempertanyakan mengapa Nurdin tidak pernah menegur Andi Sulaiman atas tindakan yang dilakukan wakilnya tersebut.

"Udah, kita komunikasi terus sebenarnya, tapi kita ini kan baru. Orang-orang yang ada di dalam kan masih orang lama, ya bisa aja mereka biarin kita berjalan begitu saja," ujar Nurdin.

Nurdin menjelaskan, peristiwa ini berawal ketika dirinya sedang menyusun perombakan 79 pejabat yang rencananya dilantik pada pertengahan tahun ini. Rancangan mutasi itu juga sudah dituangkan dalam draf surat keputusan, tapi belum diteken karena Nurdin berangkat umrah.

Ketika Nurdin berada di Tanah Suci, Andi Sudirman, justru membuat surat keputusan baru bertanggal 29 April, surat pengangkatan pejabat itu diteken Andi. Jumlah pejabat yang diangkat bertambah menjadi 193 orang, bukan 79 seperti yang diputuskan Nurdin.

Namun, Nurdin menegaskan, peristiwa tersebut telah selesai. Dia mencabut surat keputusan wakil gubernur dan merevisi keputusan pengangkatan ratusan pejabat. Dia memutasi 188 orang, berkurang lima orang dari jumlah yang diangkat Andi Sudirman. Nurdin meneken surat keputusan pengangkatan yang baru. Untuk menepis isu gubernur dan wakil tidak harmonis, Nurdin meminta Andi Sudirman yang melantik para pejabat tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi semua sudah selesai. Saya kira ya namanya wakil saya itu bukan dari birokrat, dia masih muda, semangat muda itu yang buat beliau mau cepat," ujar Nurdin.

Selain itu, Nurdin juga menjelaskan soal pencopotan tiga pejabat yang tidak sesuai aturan. "Soal penggantian penjabat, kami sebenarnya ingin mengikuti aturan yang ada, tapi kan ada hasil Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) bahwa orang ini harus diganti. Itu hasil audit. Kalau kita tidak mengganti, kita dianggap ikut serta," ujar Nurdin.

Nurdin menyebut, jika orang-orang ini tidak segera dipangkas, maka ke depan bisa berbahaya. "Nah, ini kalau dibiarkan, nanti ekor diambil, kepala dipenggal. Ini kan bahaya. Nanti terjerat lagi PDIP kalau tidak diambil, pak. Saya lebih bagus, ya orang-orang ini harus kita pangkas. Bukan kita benci, tapi mereka tidak menyadari kita ini mendorong pemerintahan yang bersih," ujar Nurdin.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sepenuhnya mendukung kepemimpinan Nurdin Abdullah di Sulawesi Selatan. Sebagai partai pengusung, PDIP juga pasang badan atas hak angket yang tengah membayangi Nurdin.

PDIP meminta fraksi-fraksi PDIP di DPRD Provinsi Sulawesi Selatan aktif melakukan lobi-lobi politik menolak hak angket terhadap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Hal tersebut disampaikan Hasto di hadapan Nurdin, dalam sebuah acara diskusi di kantor DPP PDIP, Jakarta pada Senin, 5 Agustus 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

6 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto saat menjadi pembicara diskusi Beranda Politik di Komunitas Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 12 September 2024. Tempo/Eka Yudha Saputra
Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.


Serius Santai ala Mega

12 jam lalu

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Dok. Istimewa
Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.


Pohon Tumbang di Sulsel, Sembilan Wisatawan Situs Budaya Bulu Matanre Tewas

14 jam lalu

Tangkapan layar - Suasana  lokasi pohon tumbang yang menewaskan sembilan orang saat terjadi bencana alam hujan deras disertai angin kencang di situs budaya Bulu Matanre, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabat, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, Ahad, 3 November 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir
Pohon Tumbang di Sulsel, Sembilan Wisatawan Situs Budaya Bulu Matanre Tewas

Sembilan pengunjung situs budaya Bulu Matanre, Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan tewas tertimpa pohon tumbang saat hujan deras


Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

18 jam lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
Gempa M4,3 Terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Pagi Ini

Gempa darat itu menggoyang tiga wilayah kecamatan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.


Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto (kiri) didampingi Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmat Hidayat (kanan) dikonfirmasi wartawan usai memimpin rapat kerja daerah khusus (Rakerdasus) untuk konsolidasi pemenangan pilkada serentak 2024 yang digelar DPD PDI NTB di Kota Mataram, Sabtu (26/10/2024). ANTARA/Nur Imansyah
Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.


Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

1 hari lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat safari politik dan konsolidasi pemenangan Pilkada 2024 di Ponorogo, Jawa Timur, Senin, 28 Oktober 2024. ANTARA/HO-PDIP
Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.


Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung, menyampaikan gagasannya saat Deklarasi Fathers For Pram & Doel di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 2 November 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.


Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

2 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. ANTARA/Humas UI.
Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.


PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

3 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima (kiri), dan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI M. Sarmuji (kanan) saat memimpin rapat kerja dengan Menteri Perdagangan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Rapat tersebut membahas mengenai persediaan pangan, stok dan harga pangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
PDIP Siap Kritik Kebijakan Prabowo yang Bertentangan dengan Konstitusi

PDIP mengklaim siap mengkritik kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan konstitusi.


PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

3 hari lalu

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (22/04/2024). Foto: Hanum/vel
PDIP Tak Permasalahkan jika Jokowi Jadi Juru Kampanye di Pilkada: Dia Warga Biasa

PDIP mengaku partainya tak ambil pusing menanggapi mantan Presiden Joko Widodo yang diisukan akan menjadi juru kampanye di Pilkada 2024.