TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi mengungkap cerita Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta sembilan nama calon menteri dari partai berlambang Kakbah tersebut. Hal itu terjadi saat jajaran PPP berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 9 Juli 2019.
"Begini, waktu ke istana, Pak Jokowi bilang PPP ini layak minta sembilan nama dan siapa sembilan nama itu tergantung PPP," ujar Baidowi di kantor DPP PPP Diponegoro, Jakarta pada Rabu, 17 Juli 2019.
Baidowi mengatakan, partainya akan mengajukan sembilan nama tersebut menunggu Jokowi memberitahu pos mana yang akan diberikan kepada PPP. "Tergantung kebutuhannya apa, jangan sampai semua yang sembilan nama kami ajukan sarjana pertanian semua, sementara yang dibutuhkan bidang sosial," ujar pria yang akrab disapa Awiek itu sambil tertawa.
Yang jelas, ujar Awiek, PPP memiliki kader yang berkompeten untuk semua pos. "PPP menyesuaikan permintaan Pak Jokowi saja," ujar dia.
PPP juga mengaku tidak mematok untuk pos apapun, termasuk pos menteri agama yang sebelumnya diberikan kepada partai itu. "PPP kan pernah di menteri agama, juga pernah tidak, di jaman Pak SBY kami dapat menteri sosial dan menteri koperasi. Kan pengabdian itu tidak memilih bidang," ujar Awiek.
Dengan permintaan sembilan nama menteri tersebut, ujar Awiek, PPP menangkap sinyal bahwa Jokowi ingin mengetahui bagaimana kesiapan dari kader-kader koalisi. "Kalau semua kebutuhan di berbagai bidang ada, semua kan nanti diinventarisir, dianalisa oleh Pak Jokowi, karena beliau yang memiliki hak prerogatif menentukan," ujar dia.
Baca juga: Rekonsiliasi dengan Jokowi: Inilah Untung Rugi Prabowo Jadi Oposisi