INFO NASIONAL — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berkomitmen memberikan bantuan keuangan sebesar Rp 200 miliar untuk setiap kabupaten/kota pada 2020. Bantuan ini diberikan berdasarkan pengajuan Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan hal itu pada acara Kopdar (Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) Triwulan II 2019 di Resort Prima Sangkanhurip, Kabupaten Kuningan, Kamis, 11 Juli 2019.
Menurut dia, untuk mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 800 triliun. Sedangkan, APBD Jawa Barat saat ini sekitar Rp 35 triliun. "Per hari ini, kita hanya sanggup di Rp 200-an miliar per daerah," kata Emil sapaan akrab Gubernur usai acara tersebut.
Emil menyatakan, Pemprov Jawa Barat akan berupaya agar pembangunan tidak bergantung kepada APBD saja. Sebab, ada delapan pintu anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan Jawa Barat.
Selain APBD kabupaten/kota, APBD provinsi, dan APBN, ada lima pintu anggaran lain, yaitu dana swasta melalui KPBU (Kerja sama Pemerintah Badan Usaha) atau Public Private Partnership (PPP), obligasi daerah, dana perbankan, dana umat, dan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Emil mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan melobi kementerian atau presiden, supaya bisa memprioritaskan Jawa Barat. Sebab, Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
"Kita komit (berkomitmen) bahwa sumber pembayaran pembangunan ini ada pintu APBN. Kita akan lobi, dengan hasil detail dari Tingkat II (Kabupaten/Kota) saya akan lobi kementerian atau presiden untuk memprioritaskan Jawa Barat yang memang penduduknya, secara populasi paling besar," katanya.
Selain itu, Emil juga menyatakan bantuan diberikan berdasarkan kriteria tertentu, seperti jumlah penduduk dan capaian prestasi daerah. "Kita memberikan (bantuan keuangan) tidak asal memberi, tetapi berdasarkan kualitas dan jumlah penduduk. Kemudian, prestasi kabupaten/kota yang bisa dikasih lebih," kata Emil.
"Termasuk siapa yang berhasil menyukseskan program provinsi lebih aktif tentu akan kita berikan tambahan," ujarnya, menambahkan.
Kopdar merupakan tradisi baru yang dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum. Tujuannya mengintensifkan komunikasi dan silaturahmi antara gubernur dan bupati/wali kota. Selain itu, juga untuk menciptakan hubungan dan tata kelola pemerintahan yang sinergi antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Hadir pada acara tersebut, bupati Bandung, bupati Cianjur, bupati Bandung Barat, bupati Kuningan, bupati Ciamis, Plt. bupati Cirebon, bupati Pangandaran, bupati Purwakarta, bupati Majalengka, bupati Tasikmalaya, bupati Sumedang, bupati Bogor, wali kota Cirebon, wali kota Bandung, wali kota Sukabumi, wali kota Banjar, wali kota Depok, wali kota Tasikmayala, dan wali kota Cimahi. (*)