TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Instalasi Promosi Kesehatan dan Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Umum Daerah dr Soetomo Surabaya, Pasta Manurung, mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma dirawat di ruang Instensive Care Unit (ICU) sejak Rabu subuh, 26 Juni 2019. Sebelumnya wali kota perempuan pertama di Surabaya itu selama 18 jam dirawat di ruang ICU Rumah Sakit Soewandi milik Pemerintah Kota Surabaya.
Baca juga: Wali Kota Risma Kunjungi 12 Keluarga KPPS Surabaya yang Meninggal
Untuk sementara Risma didiagnosa mengalami gangguan asma dan maag. Rumah Sakit Soetomo, kata Pasta, membentuk tim dokter dari berbagai sub spesialisasi untuk merawat Risma. Total, ujar dia, ada 15 dokter yang menangani.
Mereka terdiri dari dokter anastesi sebagai konsultan, dokter paru-paru untuk mengobati asmanya, dokter penyakit dalam untuk memeriksa penyakit yang menyertai, dokter mikrobiologi untuk menginterpretasikan hasil laboratorium, dan dokter jantung untuk mengawal performance jantungnya.
Selain itu juga dokter radiologi untuk mengevaluasi gambaran-gambaran rontgen, serta dokter-dokter patologi klinik untuk melihat nilai-nilai laboratorium yang akan diperiksakan. Dengan tim dokter lengkap dari berbagai spesialisasi yang merawat, kata Pasta, tubuh Risma juga dipasangi berbagai alat untuk mendeteksi perkembangan penyakitnya.
Tonton Video: 15 Dokter Berbagai Spesialis Tangani Sakit Tri Rismaharini
“Kami melakukan perawatan superintensif untuk Ibu (Risma),” tutur Pasta di Gedung Bedah Pusat Terpadu Rumah Sakit Soetomo Rabu siang.
Menurut Pasta, sejak dirujuk dari Rumah Sakit Soewandi, kondisi penyakit asma Risma telah mengalami gradasi, sehingga terlihat lebih stabil atau tak seberat sebelumnya. Risma dirujuk ke Rumah Sakit Soetomo milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kata Pasta, dengan pertimbangan rumah sakit itu lebih banyak punya konsultan dan dokter spesialis. “Sehingga lebih terpantau apa-apa saja yang harus dilakukan,” katanya.
Tim dokter, ucap Pasta, memberikan ruang kepada Risma untuk beristirahat dengan tenang dan menjauhkan dari komunikasi yang tidak perlu. Interaksi dengan pihak luar pun dibatasi. Pasta belum tahu sampai kapan Risma diobservasi di ruang ICU. “Kami lihat perkembangannya dulu, tiap hari kami evaluasi. Kami all out merawat ibu kita ini, mohon doa restunya,” kata dia.
Baca juga: Tri Rismaharini Ingin Surabaya Menjadi Kota Seribu Museum
Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya Vebria Rachmanita berujar sakit Risma disebabkan oleh kelelahan bekerja sehingga memicu kambuhnya maag dan asma. Menurut Vebria, penyakit asma Risma diderita sejak sebelum menikah. “Memang kondisinya kelelahan, beberapa hari sebelum sakit beliau ke luar negeri. Setelah pulang langsung bersih-bersih Tugu Pahlawan,” kata Vebria.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengatakan kendati wali kota Risma opname, namun pelayanan masyarakat tidak terpengaruh. Hanya agenda yang melibatkan Risma, seperti audiensi dan rapat-rapat, terpaksa ditunda sampai yang bersangkutan sembuh. “Tapi sistem pelayanan, secara keseluruhan normal,” kata Fikser.