TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim relawan Bravo 5 pendukung Joko Widodo atau Jokowi, Fachrul Razi, mengatakan bahwa komunitas yang merangkul sekitar 21 purnawirawan jenderal TNI ini berencana menjadi organisasi kemasyarakatan atau ormas. Rencana tersebut bakal dibahas lebih lanjut dalam rapat kerja nasional pada pertengahan Juli mendatang.
Baca: Berencana Jadi Ormas, Berikut Profil Tim Relawan Jokowi Bravo 5
"Di situ akan kami sepakati bersama tentang pembentukan jadi ormas dan apa teknis yang akan kami lakukan atau kami sepakati bersama," kata Fachrul di Hotel Marc Baroe, Jakarta, Sabtu, 22 Juni 2019.
Mantan Wakil Panglima TNI ini mengatakan, pembahasan terkait perubahan status menjadi ormas ini sudah dilakukan di unsur pimpinan pusat. "Tapi kami sepakat organisasi ini tidak bisa diputuskan hanya oleh unsur pimpinan," ujarnya.
Tim Bravo 5 ini merupakan salah satu relawan pendukung Jokowi sejak pemilihan presiden 2014. Sempat dibekukan setelah Jokowi dan Jusuf Kalla menang pada 2014, tim ini dihidupkan kembali dengan dipimpin Fachrul Razi menjelang pilpres 2019. Ada 21 purnawirawan jenderal yang masuk dalam pengurus inti tim ini. Mereka adalah orang-orang yang dianggap tahu tabiat dan mengerti cara berpikir penantang Jokowi, Prabowo Subianto. Di antaranya yakni: Letjen TNI (Purn) Sumardi, Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, dan lainnya.
Baca: Di Balik Alasan Relawan Bravo 5 Berencana Jadi Ormas
Salah satu alasan tim relawan Bravo ini ingin menjadi ormas karena mereka ingin tetap memberikan dukungan kepada Jokowi seusai pilpres. "Kami berpikir kerjaan rumah Pak Jokowi banyak setelah beliau memenangkan pemilihan presiden ini, antara lain, menguatnya anti-anti Pancasila, menguatnya kapitalisme, kelompok yang intoleran, dan sebagainya, tuturnya.