TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Demokrat Max Sopacua membantah tudingan dirinya makelar kursi jabatan ketua umum partai seperti yang ditudingkan Andi Arief. Max menyebut Andi Arief tak lebih dari sekedar berkhayal.
Baca juga: Andi Arief: Max Sopacua Ingin Sandiaga Jadi Ketua Umum Demokrat
"Ini sama saja Andi Arief menyebutkan dulu misalnya setan gundul, 7 kontainer, sama aja gak ada buktinya. Mengkhayal beliau itu," kata Max saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Juni 2019.
Max enggan berkomentar banyak terkait tudingan itu. Ia mengatakan ucapan Wakil Sekjen Partai Demokrat itu tidak didasarkan pada apapun dan hanya hoax semata. Termasuk di antaranya tuduhan bahwa Max dan beberapa politikus Partai Demokrat lain mencoba menaikkan Sandiaga Uno dan Gatot Nurmantyo sebagai Ketua Umum Partai Demokrat baru.
"Saya jadi gak enak sama Sandiaga Uno yang sedang berjuang di MK. Dia gak tau apa-apa, namanya malah disebutkan oleh Andi Arief," kata Max.
Padahal, Max mengatakan ia telah memiliki kepercayaan penuh pada sosok Agus Harimurti Yudhoyono, anak dari Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai penerus kursi ketua umum. AHY saat ini menjabat sebagai Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat.
"Kami melihat bahwa AHY adalah figur terdepan yang kita ajukan dan akan jadi Ketua Umum di Kongres yang akan datang, mau Kongres Luar Biasa maupun Kongres biasa," kata Max.
Tudingan Andi Arief muncul setelah Max dan beberapa politikus senior Partai Demokrat lain memunculkan desakan untuk menggelar Kongres Luar Biasa. Mereka yang mengatasnamakan Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), menilai KLB perlu dilakukan setelah melihat hasil negatif di Pemilihan Umum 2019 lalu.
Partai Demokrat hanya meraih 7,7 persen suara, atau salah satu yang terendah sejak partai ikut Pemilu pada 2004 silam. Beberapa politikus yang mendukung langkah ini adalah Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yani.
Baca juga: Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Larang Kader Bicara KLB
Max sendiri mengatakan banyak yang salah paham mengenai tujuan dia. KLB ini, menurut dia, hanyalah salah satu langkah perbaikan Partai Demokrat.
"Ini kan yang harus kita tindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah penyelamatan di pemilu berikutnya nanti," kata Max.