TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan lagi para pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, seusai libur lebaran. Bila kemarin bertemu pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Kamis, 13 Juni 2019, Jokowi menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Jokowi ingin lima tahun mendatang peningkatan dunia usaha dalam negeri menjadi prioritas. "Sehingga benar-benar kenapa pada pertemuan sehabis lebaran ini yang kami undang adalah swasta terlebih dahulu, dunia usaha terlebih dahulu," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019.
Baca juga: Kuasa Hukum Prabowo: Ada Kejanggalan dalam Dana Kampanye Jokowi
Nilai investasi dan ekspor Indonesia saat ini kalah dengan negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Presiden mewanti-wanti agar Indonesia tidak sampai disalip Laos.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengatakan Indonesia telah melewati satu proses besar, yakni pemilihan umum 2019. Meski belum tuntas sepenuhnya, ia berharap para pengusaha mau bekerja keras untuk membantu perbaikan ekonomi.
Baca juga: Gerindra Tolak Dikaitkan dengan Kerusuhan Jakarta
Seandainya ditetapkan sebagai presiden terpilih, Jokowi merasa tidak ada beban lagi dalam memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Karena itu ia meminta Apindo tak ragu memberi masukan yang bisa berdampak positif bagi ekonomi Indonesia dengan cepat. "Baik dari sisi regulasi, mungkin revisi undang-undang, mungkin kalau diperlukan mengeluarkan Perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang), misalnya."
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Ari Dwipayana, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika.