TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, ada babak baru dari relasi politik dan personal antara Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Hal ini terwujud dalam kunjungan putera SBY, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Edhie Baskoro Yudhoyono ke rumah Megawati dalam Perayaan Idul Fitri. "Menjadi babak baru hubungan trah SBY dengan kubu pemerintah selama ini," kata Adi saat dihubungi Tempo, Kamis, 6 Juni 2019.
BACA: Selain ke Jokowi dan Megawati, AHY-Ibas Kunjungi Habibie
Selama ini, hubungan kedua tokoh ini mulai merenggang saat Megawati sebagai presiden mencopot SBY dari kabinetnya, 2004. Megawati kemudian kalah dalam dua kali Pemilihan Presiden berturut yaitu 2004 dan 2009. Sebagai pimpinan Partai Demokrat, SBY pun selalu memilih sisi berseberangan dengan pemerintahan PDIP.
Menurut Adi, hubungan keduanya mulai cair setelah istri SBY, Kristiani Herrawati menderita Kanker Darah dan menjalani pengobatan di Singapura. Selama proses perawatan, Joko Widodo yang adalah presiden dan kader PDIP sempat melakukan kunjungan.
Hubungannya semakin membaik saat Megawati muncul dalam acara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, awal Juni lalu. "Ada momentum yang tak biasa, yang seakan sudah digariskan maha kuasa untuk mencairkan suasana politik," kata Adi.
BACA: AHY-Ibas Temui Jokowi dan Megawati, Bamsoet: Saya Angkat Tangan
Kunjungan AHY-Ibas ke kediaman Jokowi dan Megawati sendiri juga menjadi sinyal positif bagi politik pasca Pemilihan Umum Presiden 2019. Tindakan ini seolah menjadi tanda, Partai Demokrat yang tergabung dalam partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengakui hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Minimal Demokrat yang menjadi bagian 02 menerima smua proses dan hasil pemilu apa adanya," kata Adi.
BACA: AHY: Jokowi Minta Saya Jadi Jembatan Komunikasi dengan SBY