TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, meninggal di bulan yang sangat baik. "Beliau meninggalkan kita semua pada bulan Ramadan, bulan yang sangat baik, bulan diturunkannya Al-Quran, bulan yang penuh berkah, penuh ampunan, dan penuh rahmat," kata Jokowi dalam sambutannya sebagai inspektur upacara pemakaman Ani di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Ahad, 2 Juni 2019.
Baca juga: SBY: Ibu Ani Yudhoyono Menangis Melihat ...
Jokowi mengatakan kepergian Ani bertepatan dengan hari-hari lailatul qadar. Ia pun mendoakan agar almarhumah husnul khotimah. Bangsa Indonesia, kata Jokowi, telah kehilangan salah seorang tokoh wanita Indonesia terbaik.
Menurut Jokowi, melalui prosesi pemakaman yang dilakukan secara militer merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan negara dan pemerintah atas jasa, darma bakti, dan pengabdian Ani kepada negara dan bangsa semasa hidupnya. Jokowi mengatakan, semasa hidupnya, Ani Yudhoyono yang lahir pada 6 Juli 1952 di Yogyakarta mengabadikan diri untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Almarhumah adalah istri yang sangat setia dalam suka dan duka. Melewati hari-hari yang tidak mudah dalam mendampingi Presiden keenam RI, Bapak SBY, dalam membangun bangsa negara yang kita cintai," ujarnya.
Jokowi pun mengajak masyarakat Indonesia untuk mengucapkan terima kasih dan penghormatan tinggi atas dharma bakti Ani kepada bangsa dan negara.
"Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mendoakan almarhumah. Semoga almarhumah diterima dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dan semoga husnul khotimah sesuai dengan amal ibadah perjuangan dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara," ucapnya.
Tak ketinggalan, Jokowi juga mendoakan SBY dan keluarganya agar diberi ketabahan dan kesabaran, serta menerima kepergian Ani dengan ikhlas dan tawakal.
Baca: Ani Yudhoyono Meninggal, Anies: Tumbuh Besar di Keluarga Pejuang
"Akhirnya dengan memohon ridho Allah SWT, mari kita lepas kepergian Bu Hajah Kristiani Herawati Yudhoyono menghadap Allah SWT dengan tenang, dengan diiriingi doa, semoga Allah SWT berkenan menerima amal ibadah almarhumah dan mengampuni segala khilaf dan salah beliau. Flamboyan telah pergi. Namun akan tetap hidup di hati kita semuanya, rakyat Indonesia yang mencintainya."