Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peluru yang Berotasi ke Kanan dan Skenario Kerusuhan 22 Mei

Reporter

image-gnews
Sisa-sisa kerusuhan di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 23 Mei 2019. TEMPO/Egi Adyatama
Sisa-sisa kerusuhan di depan Gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis pagi, 23 Mei 2019. TEMPO/Egi Adyatama
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan hasil pengujian terhadap proyektil selongsong peluru yang ditemukan ketika kerusuhan 22 Mei menunjukkan bahwa peluru berputar ke arah kanan atau searah jarum jam. Adapun senjata milik polisi selalu memuntahkan peluru ke arah kiri.

Baca: selengkapnya di Majalah Tempo Paket Dalam Tas Raket dan Skenario 22 Mei

“Diduga peluru itu berasal dari senapan buatan Olympic Arms,” kata Moeldoko seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 26 Mei 2019. Olympic merupakan pabrik senjata yang bermarkas di Washington, DC, Amerika Serikat. Mengutip dari situs resmi mereka www.olyarms.com senapan serbu M4 Carbine yang disita kepolisian paling murah dihargai US$ 843 atau 12, 5 juta. “Bukan tipikal senjata polisi kita,” ujar Moeldoko.

Kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Ibu Kota ini terjadi setelah unjuk rasa besar-besaran dilakukan di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu pada Selasa, 21 Mei 2019. Siang itu, ratusan massa yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) berunjuk rasa di depan kantor Bawaslu. Mereka menyuarakan adanya dugaan kecurangan dalam Pemilu 2019 serta menolak hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma’ruf Amin.

Baca: Hermawan Sulistyo Ungkap Kejanggalan Korban Tewas Aksi 22 Mei

Unjuk rasa ini baru berakhir selepas Salat Tarawih. Polisi memang memberikan dispensasi kepada pengunjuk rasa sehingga bisa bubar sampai malam. Sekitar pukul 21.00, massa membubarkan diri. Tak ada tanda-tanda bakal ada keributan. Beberapa pengunjuk rasa bahkan terekam berpelukan dengan polisi. Ada juga yang mengajak polisi berswafoto.

Setengah jam kemudian kondisi berubah. Seratusan orang ujug-ujug datang dari arah Pasar Tanah Abang, massa yang dikenal ini memprovokasi polisi, melempari mereka dengan batu yang berukuran lebih besar dari kepala tangan orang dewasa. Bahkan, ada yang melemparkan bom molotov ke arah polisi.

Yang terjadi kemudian, kerusuhan pecah di sejumlah titik di Jakarta. Di Petamburan, kelompok massa tak dikenal membakar belasan mobil di Asrama Brimob. Di kawasan Slipi Kemanggisan, massa juga membakar bus polisi. Kerusuhan baru bisa diredam Kamis, 23 Mei 2019 pagi.

Sudah jauh-jauh hari, Polisi dan pemerintah sebenarnya sudah mencium gelagat untuk menunggangi unjuk rasa pada 22 Mei. Menurut Moeldoko, pemerintah mencoba menggagalkan upaya kelompok tersebut. Ditanya siapa kelompok yang dimaksud, Moeldoko mengaku tak bisa membeberkannya karena alasan keamanan. “Kelompok tertentu yang terlatih,” ujar Moeldoko memberikan petunjuk, seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 20-26 Mei 2019.

Baca: Pemuda Kampung Bali Saat Tahu Kerusuhan 22 Mei Didanai

Dia menyebut, pada prinsipnya pemerintah tidak keberatan akan aksi massa 22 Mei tersebut. Namun, ujar dia, ada kekhawatiran bahwa sekelompok teroris akan meledakkan bom. "Ada keinginan dari mereka untuk menyempurnakan jihadnya, apalagi di bulan Ramadan. Memang banyak terduga teroris yang diringkus polisi meskipun belum bisa dipastikan semua sudah terjaring. Yang jelas, polisi sudah berusaha mengamputasi kelompok itu," ujar Moeldoko.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nyatanya tetap saja ada korban yang jatuh pada aksi 22 Mei itu. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan ada satu jenazah dari delapan korban meninggal dalam insiden kerusuhan 22 Mei yang diduga tewas ditembak. “Terkena peluru tajam,” kata Dedi. Padahal, kata Dedi, polisi sama sekali tak menggunakan peluru tajam.Polisi pun masih menyelidiki siapa pemegang senjata tersebut.

Yang jelas beberapa hari sebelum unjuk rasa 22 Mei dihelat, polisi memang menangkap beberapa orang karena dugaan kepemilikan senjata ilegal. Kepala Polri atau Kapolri Jenderal Tito Karnavian menunjukkan senapan laras panjang yang diduga akan dipakai untuk membuat rusuh aksi 22 Mei 2019. Senjata yang ia tunjukkan adalah senapan laras panjang tipe M4.

Baca: Hoax Brimob Cina, Intan Aletrino: Uda Awak Iko Urang Minang

"Ini senapan panjang jenis M4," kata Tito di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Dia mengucapkan hal itu sambil menunjukan senapan serbu standar militer Amerika Serikat itu.

Senapan serbu yang ditunjukkan Tito dilengkapi dengan peredam suara. Senapan itu juga tak memiliki pisir, sehingga dapat dipasangi teleskop. Walhasil, senjata itu dapat berfungsi sebagai senapan runduk alias sniper yang tidak menimbulkan suara bising bila ditembakkan.

Tito menjelaskan senjata itu rencananya akan digunakan untuk menyerang bukan saja aparat, tapi juga peserta demo. Dengan tewasnya peserta demo, Tito mengatakan kelompok ini ingin menciptakan tumbal alias martir.

Dia mengatakan kelompok ini akan membuat seolah-olah pelaku penembakan adalah aparat. "Nanti seolah-olah yang melakukan dari aparat sehingga timbul kemarahan publik sebagai pembenaran langkah-langkah mereka berikutnya," kata dia.

Baca: 15 Catatan Koalisi Masyarakat Sipil terhadap Kerusuhan 21-23 Mei

Tito mengatakan polisi tidak hanya menyita senjata laras panjang. Dalam penangkapan terhadap 3 orang pada 21 Mei 2019, kepolisian juga menyita setidaknya dua pucuk pistol dan 60 amunisi. Menurut pengakuan pelaku, kata dia, senjata itu juga akan digunakan pada 22 Mei. Kelompok ini, kata dia, juga berencana menciptakan tumbal untuk membuat publik marah terhadap aparat. "Kami mendapat informasi masih ada senjata lain yang beredar," katanya.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


RI Memasuki Tahun Politik, Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya karena Pemilu

13 jam lalu

Luhut Binsar Pandjaitan yang dijuluki sebagai Menteri Segalanya ini, bukan hanya sekali merangkap sejumlah jabatan. Sebelumnya Luhut ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi pimpinan sementara di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggantikan Edhy Prabowo yang diciduk KPK. REUTERS/Darren Whiteside
RI Memasuki Tahun Politik, Luhut: Investasi Tidak Boleh Berhenti Hanya karena Pemilu

Menteri Luhut yakin bahwa meskipun Indonesia tengah memasuki tahun politik, realisasi investasi di dalam negeri dapat terus berlangsung.


Generasi Milenial dan Z Bermedia Sosial 6 Jam Per Hari, Budi Arie: Upayakan Pemilu Damai

23 jam lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kedua kanan) meninjau media center KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 1 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa
Generasi Milenial dan Z Bermedia Sosial 6 Jam Per Hari, Budi Arie: Upayakan Pemilu Damai

Budi Arie Setiadi mengungkapkan tahun 2024 akan menjadi tahun demokrasi besar bagi tanah air.


Ribut Soal Impor Gandum, Polandia Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina

1 hari lalu

Presiden Polandia Andrzej Duda memegang GROT, sistem senapan serbu modular, di pabrik senjata Fabryka Broni Lucznik di Radom, Polandia, 17 Maret 2023. GROT merupakan senjata standar di Angkatan Darat Polandia, dan Ukraina telah membeli dalam jumlah besar. REUTERS/Kacper Pempel
Ribut Soal Impor Gandum, Polandia Hentikan Bantuan Senjata untuk Ukraina

Polandia tidak akan lagi mempersenjatai Ukraina untuk fokus pada pertahanannya sendiri, kata perdana menteri Polandia Mateusz Morawiecki


Gus Imin Apresiasi Komitmen TNI Jaga Netralitas Pemilu 2024

1 hari lalu

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Ist/Man
Gus Imin Apresiasi Komitmen TNI Jaga Netralitas Pemilu 2024

Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin mengapresiasi komitmen netralitas TNI dalam Pemilu 2024


Kementerian Keuangan Antisipasi Anggaran Pilpres Dua Putaran

1 hari lalu

Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Kemenkeu Wahyu Utomo saat ditemui usai mini talkshow bedah RAPBN 2024 di Jakarta pada Rabu, 20 September 2024. TEMPO/Ninda Dwi Ramadhani.
Kementerian Keuangan Antisipasi Anggaran Pilpres Dua Putaran

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan telah mengantisipasi anggaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung dua putaran.


Google: Kolaborasi Lintas Pihak Kunci Ekosistem Informasi yang Kuat dalam Pemilu 2024

1 hari lalu

Google dan YouTube menggelar acara bertajuk #YukPahamiPemilu di Jakarta, Rabu, 20 September 2023. Foto: Tempo/Annisa Febiola
Google: Kolaborasi Lintas Pihak Kunci Ekosistem Informasi yang Kuat dalam Pemilu 2024

Kolaborasi terkait pemilu telah dijalankan oleh Google dan YouTube bersama para mitra.


Sri Mulyani Proyeksikan Permintaan Dalam Negeri Terus Menguat Menjelang Pemilu 2024

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Devisa Hasil Ekspor di Kemenko Perekonomian, Jumat, 28 Juli 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sri Mulyani Proyeksikan Permintaan Dalam Negeri Terus Menguat Menjelang Pemilu 2024

Menkeu Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan permintaan dalam negeri terus menguat menjelang Pemilu 2024.


KPU Bantah Usul Pemajuan Pendaftaran Capres-Cawapres karena Pertimbangan Politis

2 hari lalu

Komisioner KPU Idham Holik (kiri) didampingi Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah )saat konferensi pers soal Daftar Calon Sementara (DCS) Anggota DPR RI Pemilu 2024 di Gedung KPU Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Dalam keteranganya, Total DCS DPR RI Pemilu 2024 yang ditetapkan oleh KPU RI adalah sebanyak 9.925 orang bakal caleg dan rata-rata bakal caleg DPR RI perempuan mencapai angka 37,3 persen. TEMPO/ Febri Angga Palguna
KPU Bantah Usul Pemajuan Pendaftaran Capres-Cawapres karena Pertimbangan Politis

Kata Idham, KPU hanya menjalankan konsekuensi dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Pemilu yang diterbitkan pada Desember 2022.


DPR Setujui Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Rp 1.090 Triliun, Sri Mulyani: Untuk Pemilu, PSN, hingga Gaji ASN

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta jajarannya menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Komisi XI DPR, Senin, 4 September 2023. Sumber: IG @smindrawati
DPR Setujui Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Rp 1.090 Triliun, Sri Mulyani: Untuk Pemilu, PSN, hingga Gaji ASN

Menteri Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa DPR setuju anggaran belanja pemerintah pusat Rp 1.090 triliun. Untuk Pemilu, PSN, hingga gaji ASN.


PAN Sebut Demokrat Sudah Siap Merapat Dukung Pencapresan Prabowo

4 hari lalu

Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio (kanan), Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga (kiri), Ketua DPP PAN Zita Anjani (ketiga kiri), bersama kader baru PAN Anggara Wicitra Sastroamidjojo (Ketiga Kanan), Idris Ahmad (tengah), dan Jovin Kurniawan (kedua kanan) serta politisi muda Tsamara Amany (kedua kiri)  saat pengenalan kader baru PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa, 12 September 2023. TEMPO/M Taufan Rengganis
PAN Sebut Demokrat Sudah Siap Merapat Dukung Pencapresan Prabowo

Viva menyambut gembira dengan masuknya Demokrat di daftar mitra parpol dalam gerbong Koalisi Indonesia Maju pendukung Prabowo itu.