Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Potensi Jagung Sulsel Dilirik Investor Korea

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Makassar:Investor asal Korea berkunjung ke Makassar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, untuk menjajaki sejumlah peluang investasi di bidang pertanian, perkebunan dan industri. Dari hasil penjajakan tersebut mereka tertarik dengan potensi jagung yang dimiliki Sulsel sebagai penghasil jagung terbesar di Sulawesi.Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, di hari pertamanya bekerja sebagai gubernur, menerima tamunya di rumah jabatan gubernur, di Jalan Sudirman Makassar, Rabu (9/4). Ia mengaku menyambut baik rencana utusan dari Korea ini."Saya sangat senang karena ini akan ikut membantu menumbuhkan perekonomian serta meningkatkan produktivitas petani, karena apa yang dicari itu ada di Sulsel," katanya.Dalam tahap penjajakan, investor Korea ini didampingi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hasilnya, PT Harim Group tertarik dengan potensi jagung yang dimiliki Sulsel, sementara Asia Vision Network akan melihat peluang di bidang IT, terutama pelayanan pendidikan dan kesehatan.President PT Harim Group, Lee In Kyu, mengaku sangat tertarik dengan potensi jagung yang dimiliki Sulsel, untuk selanjutnya membuka industri makanan ternak. Menurutnya, jika industri ini jadi dibuka, maka investasi yang ditanamkan itu untuk jangka panjang, yakni di atas 10 tahun. "Tapi saat ini kami masih dalam masa penjajakan. Berapa nilai investasi yang akan ditanamkan belum diketahui," katanya.Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Luthfi Halide, yang mendampingi gubernur, mengatakan jagung ini merupakan salah satu komoditi andalan yang juga adalah komoditi unggulan di Sulsel setelah padi, diikuti markisa.Saat ini potensi areal pengembangan jagung di Sulsel mencapai 424 ribu hektare, dengan rata-rata realisasi tanam 286 ribu hektare selama lima tahun terakhir ini, sehingga masih ada peluang pengembangan areal sebesar 138 ribu hektare. Dari luasan areal tersebut, 79 persen merupakan lahan kering, 11 persen sawah irigasi dan 10 persen sawah tadah hujan.Adapun sentra jagung Sulsel terutama di kabupaten kawasan selatan, yakni Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Selayar, Sinjai dan Bone.Produksi jagung Sulsel 2007 sebanyak 896 ribu ton, dengan luas panen 254 ribu hektare. Dari jumlah ini kontribusi Sulsel terhadap produksi jagung nasional sebesar 6,75 persen, yakni berada di peringkat keempat setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lampung.Irmawati
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Eks Pejabat Kementan Didakwa Rugikan Negara Rp 12,9 Miliar

1 Agustus 2018

Penggarapan lahan kentang, selain menyebarkan pupuk kimia, buruh juga mencampurnya dengan pupuk organik. Pengolahan lahan kentang disini memberdayakan buruh perempuan, karena suami mereka menggarap lahannya sendiri. TEMPO/Budi Purwanto
Eks Pejabat Kementan Didakwa Rugikan Negara Rp 12,9 Miliar

Perbuatan rekayasa oleh pejabat Kementan itu dilakukan dengan cara mengarahkan ke spesifikasi pupuk merek Rhizagold.


Kejaksaan Negeri Maros Tangkap Buronan Kasus Kredit Tani  

23 November 2016

Ilustrasi Korupsi
Kejaksaan Negeri Maros Tangkap Buronan Kasus Kredit Tani  

Kejaksaan Negeri Maros menangkap terpidana Salahuddin Alam yang buron sejak 2002.


Tersangka Kasus Sawah Abadi Buron Kejaksaan

15 Desember 2014

Ilustrasi Korupsi
Tersangka Kasus Sawah Abadi Buron Kejaksaan

Jannes telah mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur sebanyak dua kali.


Petani Tantang Uji Materi Pengusaha Benih

8 April 2014

Benih kedelai varietas baru di Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI) Kendalpayak, Malang, Jawa Timur, Jumat 27 Juli 2012. Varietas baru tersebut adalah persilangan kedelai jenis Davros dengan plasma nutfah 2984 yang diberi nama Kedelai Toleran Kekeringan dan diperkirakan akan dipasarkan akhir tahun 2012. TEMPO/Aris Novia HIdayat
Petani Tantang Uji Materi Pengusaha Benih

Mereka meminta Mahkamah Konstitusi mempertahankan aturan mengenai pembatasan modal asing tersebut.


Eks Bos Sang Hyang Sri Terancam 20 Tahun Penjara  

24 Februari 2014

Para petani dari Pangalengan berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung. Mereka menuntut perlindungan dan pemenuhan hak petani atas tanah garapan, benih, pupuk, teknologi, modal, dan harga hasil produk pertanian. TEMPO/Prima Mulia
Eks Bos Sang Hyang Sri Terancam 20 Tahun Penjara  

Eddy Budiono dan sejumlah petinggi PT Sang Hyang Sri didakwa telah mengkorupsi uang negara mencapai Rp 112 miliar.


Anak Buah Suswono Jadi Tersangka Korupsi Lampu  

19 Februari 2014

diubah dari barbadosallegiance.wordpress.com
Anak Buah Suswono Jadi Tersangka Korupsi Lampu  

Salah satu tersangka adalah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Udhoro Kasih Anggoro.


Korupsi Lampu Serangga, Kejaksaan Sita Rp 6 Miliar

19 Februari 2014

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Korupsi Lampu Serangga, Kejaksaan Sita Rp 6 Miliar

Negara dirugikan Rp 33 miliar dalam proyek pengadaan lampu pemerangkap serangga.


Kasus Korupsi Lampu, Negara Tekor Rp 33 Miliar  

19 Februari 2014

Dok. TEMPO
Kasus Korupsi Lampu, Negara Tekor Rp 33 Miliar  

Kejaksaan telah menetapkan lima tersangka dari Kementerian Pertanian dan sepuluh tersangka dari pihak swasta.


Elda Penuhi Panggilan Kejagung Hari Ini  

22 Oktober 2013

Mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Deviane Adiningrat. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Elda Penuhi Panggilan Kejagung Hari Ini  

Ketika mau ditahan, Elda sempat pingsan.


Mangkir Terus, Tersangka Korupsi Dijemput Paksa

26 September 2013

Kantor PT Sang Hyang Seri di kawasan Saharjo, Jakarta. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Mangkir Terus, Tersangka Korupsi Dijemput Paksa

Tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan benih ini mengaku sakit tapi setelah diperiksa tim dokter kejaksaan dia ternyata bisa diperiksa.