TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji Anggito Abimanyu mengatakan akan memberi prioritas untuk calon jemaah yang sudah tua untuk menggunakan kuota haji tambahan yang diperoleh dari pemerintah Saudi Arabia. Langkah itu diambil untuk memberikan kesempatan bagi mereka agar bisa berangkat lebih cepat.
Baca: Pembiayaan Tambahan 10 Ribu Kuota Haji Tak Menggunakan APBN
Baca Juga:
"Ada 2.500 kursi yang kami alokasikan khusus untuk manula," kata Anggito saat ditemui di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu 18 Mei 2019. Masing-masing manula akan ditemani oleh satu pendamping sehingga keseluruhan kursi yang dialokasikan mencapai 5 ribu kursi.
Kebijakan tersebut, kata dia, diambil dengan pertimbangan dari sisi sosial dan kemanusiaan. Kementerian berharap para jemaah haji yang telah berusia tua bisa segera menjalankan ibadah haji dengan memberikan kuota khusus.
Sedangkan 5 ribu kursi sisanya akan digunakan untuk jemaah umum. "Tentu saja nanti disesuaikan dengan antrean," kata Anggoto. Dia berharap penambahan kuota itu mampu memangkas daftar tunggu bagi para calon jemaah haji.
Anggito juga menegaskan sudah tidak ada masalah lagi dengan menambal sebagian kekurangan biaya haji yang diperlukan 10 ribu jemaah kuota tambahan. Permasalahan dana tambahan itu telah diputuskan pada rapat kerja antara Komisi VIII DPR dengan pemerintah pada Kamis malam, 15 Mei 2019 kemarin.
Baca: Tiga Menteri Rapat Persiapan Haji di Mekkah
"Untuk biaya aman dan tidak menggunakan dana dari APBN," katanya. Dana tambahan sebesar Rp 319,9 miliar tersebut diambilkan dari manfaat keuangan haji yang dikelola oleh BPKH serta beberapa efisiensi lain.