TEMPO.CO, Jakarta - Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK transparan dalam menjalankan tugasnya. Salah satunya dengan cara membuka akses yang luas kepada masyarakat. “Masyarakat dilibatkan dalam seleksi mulai dari pendaftaran hingga proses nama-nama calon diserahkan kepada Presiden.”Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menyampaikannya dalam siaran pers Selasa 14 Mei 2019.
Dengan transparan, kata Yudi, anggota Pansel mau mendengarkan setiap masukan masyarakat tentang masyarakat yang akan berminat mendaftar. Mereka berharap pimpinan terpilih dapat membawa KPK meraih prestasi yang lebih baik dari pimpinan-pimpinan periode sebelumnya.
Baca: Ketua DPR Dorong Jokowi Segera Bentuk Pansel Pimpinan KPK
Wadah Pegawai KPK mengakui tugas panitia seleksi memang berat karena pimpinan periode 2019-2023 akan memimpin sekitar 1500-an pegawai KPK untuk memberantas korupsi. Namun mereka berharap bahwa panitia tidak hanya menunggu pendaftar tetapi juga mau menjemput bola terhadap tokoh nasional, professional, maupun akademisi kampus yang dianggap mumpuni dan kredibel menjadi pimpinan KPK.
Mereka juga meminta Pansel Pimpinan KPK ketat mencermati dan mempelajari rekam jejak setiap pendaftar calon pimpinan KPK agar tidak ada yang pernah melakukan perbuatan tercela, jujur, memiliki integritas dan moral yang tinggi, memiliki reputasi yang baik serta independen dari pengaruh siapapun.
Baca: ICW Desak Jokowi Segera Bentuk Pansel Pimpinan KPK
Hal ini dianggap perlu diperhatikan secara serius agar pimpinan KPK yang terpilih siap menghadapi serangan balik para koruptor. “Sehingga tidak ada masalah yang bisa dicari dari mereka sekecil apapun yang bisa menjatuhkan kredibilitas dan integritas mereka yang bisa menghambat upaya pemberantasan korupsi di negeri ini,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pembentukan Pansel calon pimpinan KPK akan segera dilakukan. "Insya Allah pekan ini sudah ditandatangani," kata Jokowi seusai buka puasa bersama di rumah dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo, Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.
FIKRI ARIGI | AHMAD FAIZ IBNU SANI